ANALIS MARKET : IHSG Berpotensi Kembali Naik Menguji Level Tertinggi Sebelumnya

foto : istimewa

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangan hari ini berpotensi kembali naik menguji level tertinggi sebelumnya pada level 5,726.

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; kondisi bursa Dow Jones yang naik 0.4% dan ditutup pada level 20,981.9 didukung rebound-nya harga minyak dunia serta kenaikan saham sektor teknologi.

Selain itu, bursa regional pagi ini diperdagangkan positif mengikuti sentimen positif Dow.

Adapun Candlestick IHSG membentuk pola morningstar kemarin, dekat garis diagonal support kuat.

“IHSG berpotensi kembali naik menguji level tertinggi sebelumnya pada level 5,726," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya Selasa (16/5/2017).

Sementara itu, pelaku pasar perlu mencermati beberapa aksi korporasi dari para emiten yang diprediksi dapat mempengaruhi pola pergerakan di lantai bursa diperdagangan hari ini, antara lain;

IPO - PT First Indo American Leasing  
PT First Indo American Leasing, perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan mobil, berencana menjual 766 juta lembar saham baru (35% saham) melalui proses IPO. Dengan harga penawaran berkisar Rp 105-115 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 80-88 Miliar.

Dana hasil IPO akan dipergunakan sepenuhnya untuk keperluan modal kerja dalam rangka ekspansi kredit perseroan.

Masa penawaran awal berlangsung pada 12-18 Mei 2017 dan perkiraan mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 30 Mei 2017 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juni 2017. Perseroan menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi efek.

MSCI Equity Indexes Mei 2017 
MSCI mengumumkan perubahan konstituen indeks, MSCI Equity Indexes May 2017, dimana untuk Indonesia hanya terdapat perubahan pada MSCI Global Small Cap Index.

Beberapa emiten yang ditambahkan antara lain PT Blue Bird (BIRD), PT Bumi Resources (BUMI), PT Delta Dunia Makmur (DOID), PT Harum Energy (HRUM), PT Indofarma (INAF), PT Medco Energi Internasional (MEDC), PT MNC Investama (BHIT), PT Pelat Timah Nusantara (NIKL), PT Tunas Baru Lampung (TBLA), PT Waskita Beton Precast (WSBP).

Beberapa emiten yang dihapuskan antara lain PT Agung Podomoro Land (APLN), PT Arwana Citramulia (ARNA), PT Bisi International (BISI), PT Lippo Cikarang (LPCK), PT Multipolar (MLPL). Perubahan konstituen MSCI Equity Indexes berlaku efektif pada tanggal 1 Juni 2017. 

MYOH - Kontrak baru 
Anak perusahaan PT Samindo Resources (MYOH), PT SIMS Jaya Kaltim (SJK), menandatangani kontrak dengan PT Gunungbayan Pratamacoal (anak perusahaan PT Bayan Resources - BYAN) terkait pekerjaan pengupasan tanah serta produksi batubara selama 2.5 tahun.

SJK tengah mempersiapkan mobilisasi peralatan serta pembangunan basecap sehingga akhir Juni diharapkan seluruh persiapan telah selesai untuk memulai kegiatan operasional sesuai jadwal. 

SMGR - Rencana emisi obligasi 
PT Semen Indonesia (SMGR) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 8 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi bertenor 5 tahun senilai Rp 3 Triliun.

Obligasi tersebut menawarkan kupon pada kisaran 8% hingga 8.8% per tahun. Sekitar Rp 1.37 Triliun diantaranya dialokasikan untuk refinancing utang anak perusahaan, PT Semen Tonasa, dan sisanya untuk modal kerja. Sementara itu penjualan semen SMGR naik 8.2%Yoy menjadi 8.6 juta ton pada 4M 2017.