ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Bervariasi dengan Peluang Terjadinya Kenaikan Harga

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi dengan peluang terjadinya kenaikan harga seiring dengan penurunan imbal hasil surat utang global serta menguatnya nilai tukar rupiah. 

Dalam paparan riset hariannya, analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 2,33% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,39%.

Menurutnya, penurunan imbal hasil dari US Treasury tersebut dipengaruhi oleh faktor data ekonomi Amerika yang tumbuh di bawah estimasi analis.

“Data penjualan ritel Amerika di bulan April 2017 tumbuh sebesar 0,4% di bawah estimasi analis yang sebesar 0,6% memberikan sinyal belum cukup kuatnya tingkat permintaan di Amerika sebagaimana yang analis harapkan. Selain itu, data inflasi di bulan April 2017 yang naik sebesar 0,2% (MoM) dan 2,2% (YoY) memberikan sinyal kepada pembuat kebijakan bahwa ekonomi Amerika meskipun telah mengalami perbaikan masih belum sesuai dengan yang diharapkan,†terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Ditambahkan, penurunan imbal hasil juga terjadi pada surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) yang masing - masing ditutup turun pada level 0,39% dan 1,08% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,43% dan 1,15%.

Imbal hasil surat utang regional juga mengalami penurunan dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada sebagian besar surat utang regional kecuali surat utang Hongkong yang justru mengalami flat.

“Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap perdagangan Surat Utang Negara baik yang berdenominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika,†jelasnya. 

Adapun dari dalam negeri, lanjut I Made, pelaku pasar akan menantikan data neraca perdagangan bulan April 2017 yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik pada hari ini serta Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 17 - 18 Mei 2017 . 

Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek pergerakan harganya masih akan cenderung turun.

Namun demikian, jelas I Made, indikator teknikal menunjukkan bahwa harga Surat Utang Negara mulai menjauhi area jenuh jual (oversold) yang memberikan sinyal bahwa pelaku pasar mulai berani untuk melakukan pembelian di pasar sekunder seiring dengan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan setelah mengalami koreksi harga dalam sepekan terakhir.

“Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan aksi beli bertahap (buy on weakness). Bagi investor disarankan melakukan trading dengan peluang adanya kenaikan harga dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian secara bertahap terhadap Surat Utang Negara yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0067, FR0066, FR0069, FR0036, ORI013, dan FR0031,†tandasnya.