Volume Perdagangan SUN Rabu Lalu Senilai Rp 6,02 Triliun dari 26 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (10/5/2017) lalu, tercatat senilai Rp 6,02 triliun dari 26 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,53 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp1,39 triliun dari 41 kali transaksi di harga rata - rata 107,60% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp919 miliar dari 78 kali transaksi di harga rata - rata 99,56%. Sedangkan Obligasi Negara seri FR0074 dan FR0072 menjadi Surat Utang Negara yang paling sering diperdagangkan dengan jumlah transaksi 170 dan 80 kali transaksi,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (12/5/2017).
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, lanjut I Made, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,42 triliun dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
“Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Tahap III Tahun 2016 Seri B (IMFI02BCN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp200 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II JAPFA Tahap II Tahun 2017 (JPFA02CN2) senilai Rp200 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%,†paparnya.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah terbatas di level 13359,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 7,00 (0,03%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
Bergerak terbatas pada kisaran 13346,00 hingga 13373,00 per dollar Amerika, menurut I Made, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah bervariasinya arah perubahan mata uang regional terhadap dollar Amerika.
“Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Rupiah Indonesia (IDR). Sementara itu, Yen Jepang (JPY) dan Yuan China (CNY) memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah penantian pelaku pasar pada data inflasi Amerika yang akan dirilis hari ini,†tandasnya.

