MARKET REVIEW Senin (03/4/2017)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Senin (03/4/2017), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa factor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia pada hari ini.

Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini :

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup pada akhir pekan lalu mengalami penurunan. Dow Jones tercatat melemah -0.31% pada level 20,663.22, S&P 500 tercatat mengalami pelemahan -0.23% pada level 2,362.72 dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan tipis -0.04% pada level 5,911.74.

EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penurunan sebesar -0.46% pada level 25.79.

Pergerakan Bursa Wall Street dipengaruhi rilis data ekonomi seperti data Personal Income AS bulan Februari yang tercatat hanya tumbuh 0.4% MoM, lebih rendah dibandingkan bulan Januari yang tercatat sebesar 0.5% MoM, alhasil Personal Spending juga tumbuh hanya sebesar 0.1% MoM, lebih rendah dibandingkan bulan Januari yang tercatat sebesar 0.2% MoM.

Selain itu petinggi The Fed William C. Dudley mengatakan bahwa The Fed tidak perlu terburu - buru untuk menaikkan suku bunga acuan, hal ini kontra dengan rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini, yang mana kenaikan pertama telah dilakukan pada bulan Maret lalu, pernyataan dari Dudley cenderung merubah persepsi pasar.

Sentiment terakhir muncul dari Inggris, dimana Perdana Menteri Inggris, Theresa May telah memulai proses Brexit dan hal ini akan memunculkan ketidakpastian untuk ekonomi Inggris selama proses Brexit yaitu dua tahun kedepan.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun cenderung stagnan pada level 2.418% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami penguatan sebesar +0.12% pada level 100.530.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia bergerak stagnan dan cenderung terkoreksi pada pagi hari ini, dimana minyak WTI tercatat +0.00% pada level 50.60 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.11% pada level 53.47 USD/barel.

Harga Emas mengalami pelemahan sebesar -0.06% pada level 1,248.49, harga batu bara untuk kontrak bulan Juni 2017 mengalami penguatan sebesar +0.06% pada level 80.75 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami pelemahan sebesar -0.49% pada level 2,646 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.25% pada level 264.60 USD/lb.

Baker Hughes Oil kembali mencatat adanya penambahan aktivitas pengeboran minyak di AS menjadi 662 pada bulan Maret, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 652.

Eropa dan China

Dari Eropa, Inflasi bulan Maret tercatat sebesar 1.5% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2% YoY.

Dari Tiongkok, pada pekan ini investor tengah mengamati agenda pertemuan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump dengan pembahasan utama mengenai defisit perdagangan AS dengan Tiongkok.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 222 Triliun, 16.98% dari target APBN yang sebesar Rp 1,307.6 Triliun. Penerimaan tumbuh 18% dibanding tahun lalu yang tercatat Rp 188 Triliun, adapun penambahan sebesar Rp 11 Triliun terjadi pada akhir periode Tax Amnesty.

Dari Tax Amnesty didapat 44,232 wajib pajak baru. (Kontan) Pada Jumat, 31 Maret 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan sebesar -24.846 poin atau -0.444% pada level 5,568.106.

Investor Asing mencatatkan net sell sebesar 269.3 Milyar. Indeks LQ 45 tercatat -0.86% pada level 921.53, Indeks ISSI tercatat -0.22% pada level 180.49 dan Indeks JII tercatat -0.57% pada level 718.35.

Pergerakan IHSG pada hari ini akan cenderung dipengaruhi oleh data inflasi yang diperkirakan akan tercatat sebesar 0.20% MoM dan 3.84% YoY. IHSG akan bergerak pada range harga 5,500 - 5,600 pada pekan ini.