ANALIS : Pelaku Pasar 'Wait and See', Harga SUN Hari Ini Diprediksi Bergerak Terbatas

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan bergerak terbatas di tengah pelaku pasar yang masih menantikan beberapa data ekonomi yang akan disampaikan pada pekan ini. Demikian disampaikan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (03/4/2017).

Dijelaskan, dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data inflasi Maret 2017 yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik dimana analis memperkirakan bahwa di bulan Maret 2017 terjadi inflasi sebesar 0,20% (MoM) dan inflasi tahunan (YoY) sebesar 3,80%.

Selain data inflasi yang akan disampaikan pada awal pekan ini, investor juga menantikan data cadangan devisa Indonesia di bulan Maret 2017 yang akan disampaikan pada hari Jum'at, 7 April 2017.

“Kami perkirakan angka cadangan devisa di bulan Maret 2017 akan mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi di bulan Februari 2017 seiring dengan derasnya aliran modal asing yang masuk di pasar keuangan dalam negeri serta hasil dari penerbitan Sukuk Global senilai US$3 miliar di akhir bulan Maret 2017,†terang I Made.

Sedangkan dari faktor eksternal, lanjut dia, pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga cenderung bergerak terbatas di akhir pekan lalu, juga akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini.

I Made mengungkapkan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas sebesar 2,404% sedangkan untuk tenor 30 tahun ditutup dengan kenaikan di level 3,029% di tengah pelaku pasar yang juga menantikan beberapa data ekonomi yang akan disampaikan pada pekan ini diantaranya adalah notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Minutes) serta data sektor tenaga kerja Amerika.

Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 0,328% dan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) yang ditutup naik pada level 1,142%.

Adapun secara teknikal, menurut I Made, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren kenaikan harga, sehingga dalam jangka pendek diperkirakan masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan harga di pasar sekunder.

Terlebih dengan didukung dengan cukup stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah mulai menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.

“Hanya saja kenaikan harga Surat Utang Negara juga masih akan dibatasi oleh faktor pergerakan harga Surat Utang Negara yang masih berada pada area jenuh beli (overbought),†jelas dia.

“Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan diantaranya adalah FR0069, FR0036, ORI013, FR0053, FR0061, FR0071, FR0058, FR0065, FR0068 dan FR0072,†tandas I Made.