ANALIS : Bursa Asia Diprediksi Bergerak Bervariasi, Rupiah Melemah Dikisaran Rp.13.320 - Rp.13.330 per USD
Pasardana.id - Bursa Asia diprediksi bergerak bervariasi, seiring turunnya harga minyak mentah. Adapun nilai tukar Rupiah diprediksi melemah menuju kisaran antara Rp.13.320 hingga Rp.13.330 per USD.
Dalam paparan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen Kamis (20/4/2017), Chief Economist and Head of Research Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih menyebutkan bahwa sebagian besar indeks futures bursa Asia terlihat mixed, yang mengindikasikan indeks di bursa Asia akan bervariasi hari ini.
“Ditambah dengan sentimen turunnya harga minyak mentah. Adapun sebagian besar mata uang Asia utama dibuka melemah terhadap USDolar yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.320 s.d Rp.13.330 per USD," terang Lana.
Lebih lanjut diungkapkan, putaran kedua Pilkada DKI Jakarta kemarin (Rabu, 19/4) menghasilkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta diperkirakan bakal menjadi salah satu sentiment yang bakal dicermati para pelaku pasar.
Pasalnya, DKI Jakarta merupakan kekuatan ekonomi nasional dengan lebih dari 70% peredaran uang beredar di Jakarta. Perekonomian Jakarta terutama ditunjang oleh sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan keuangan.
Adapun faktor lain yang perlu dicermati pelaku pasar yaitu, ekspor Jepang pada Maret 2017 naik 12% yoy, diatas ekspektasi konsensus 6,7% yoy.
Ekspor ini menyumbang sekitar 17% dari PDB Jepang dengan negara mitra dagang utama adalah Amerika Serikat, China, Korea Selatan, dan Taiwan.
“Meningkatnya ekspor Jepang ini sebagai indikasi membaiknya permintaan dari negara mitra dagang, terutama pada ekonomi AS dan China. Penguatan ekonomi AS dan China ini juga indikasi perbaikan ekonomi global," tandas Lana.

