MARKET REVIEW Selasa (18/4/2017)
Pasardana.id - Dalam paparan riset yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (18/4/2017), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan. Dow Jones tercatat menguat +0.90% pada level 20,636.92, S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.86% pada level 2,349.01 dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.89% pada level 5,856.79.
EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami pelemahan sebesar -0.15% pada level 25.97.
Bursa Wall Street mengalami rebound setelah pada minggu lalu terjebak pada ketidakpastian dari konflik geopolitik AS, Suriah, Rusia, dan Korea Utara, yang mana Investor cenderung mengalihkan dana investasi pada aset safe haven seperti emas.
Saat ini Investor kembali melakukan akumulasi pada saham, mengingat laporan kinerja keuangan emiten kuartal I 2017 akan segera dirilis.
Goldman Sachs, General Electric, dan Johnson dijadwalkan mengumumkan kinerja pekan ini.
Investor memperkirakan perusahaan-perusahaan yang berada dalam indeks S&P 500 akan mencetak pertumbuhankinerja sebesar10.4%selama Januari hingga Maret 2017.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami kenaikan pada level 2.248% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.03% pada level 100.26.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan, dimana minyak WTI tercatat -0.15% pada level 52.57 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.11% pada level 55.30 USD/barel.
Harga Emas mengalami koreksi sebesar -0.09% pada level 1,283.54, harga batu bara untuk kontrak bulan Juni 2017 stagnan pada level 80.65 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami pelemahan signifikan sebesar -2.19% pada level 2,498 RM/metric tonnes.
Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.48% pada level 258.55 USD/lb.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Ekspor Indonesia bulan Maret 2017 tumbuh sebesar 23.55% YoY VS 11.16% YoY Februari 2017, Impor tumbuh 18.19% YoY VS 10.61% YoY,
Neraca Perdagangan tercatat surplus 1.23 Milyar Dollar VS 1.26 Milyar Dollar.
Ekspor nonmigas Maret 2017 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$1,78 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,51 miliar dan Jepang US$1,26 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,72 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,46 miliar.
Pendapatan negara tumbuh 19% YoY mencapai Rp 295.1 T atau 16.9% dari target. Belanja negara mencapai Rp 400 T hanya tumbuh 2% YoY atau 19.2% dari Pagu. Realisasi defisit anggaran tercatat sebesar Rp 104.9 T atau 0.77% terhadap PDB.
Pada Senin, 17 April 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan sebesar -39.058 poin atau -0.695% pada level 5,577.487.
Investor Asing mencatatkan net buy sebesar 884.4 Milyar. Dan sejak awal tahun dana Investor Asing telah masuk di pasar saham sebesar Rp 15.78 Triliun.
Indeks LQ 45 tercatat -1.02% pada level 916.85, Indeks ISSI tercatat -0.70% pada level 180.71 dan Indeks JII tercatat -1.09% pada level 713.85.
Rupiah telah mengalami peningkatan sebesar +1.35% terhadap Dollar AS sejak awal tahun dan saat ini berada pada level 13,255. Capital Inflow masih terus terjadi dan kepemilikan Investor Asing di SUN telah mengalami peningkatan menjadi 38.6%.
Pergerakan IHSG pada pekan ini masih akan dipengaruhi oleh Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 19 April 2017, sektor Pertambangan juga diperkirakan akan semakin membaik seiring dengan data ekonomi Tiongkok yang mengalami perbaikan dan Neraca Perdagangan Indonesia yang semakin membaik.
Saat ini IHSG masih diperdagangkan pada P/E 17.1 x. IHSG akan bergerak pada range harga 5,500 - 5,670 pada bulan Maret ini.

