Sektor Properti Dorong IHSG ke Level 5644

foto : istimewa

Pasardana.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini naik 16,22 point atau 0,29%  ke level 5644,16. Pada perdagangan hari ini, sektor properti paling â€Ã‹Å“hijauâ€Ã¢â€ž¢ dengan naik 13,69 point atau +2,78% ke level 505,75.

Analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji mengatakan, IHSG berbalik menguat didukung oleh sektor yang berhubungan dengan Properti seperti perumaham, konstruksi dan semen yang mencatat kenaikan harga saham cukup tinggi.

“Contohnya, dengan penjualan semen yang melonjak di Maret 2017, ada potensi bahwa di tahun 2017 adalah awal peningkatan pra penjualan terutama untuk properti perumahan,†ujar dia kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Ia menambahkan, sentimen positif lainnya datang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) yang mendapatkan anggaran terbesar di tahun 2018 sebesar Rp106,9 triliun, atau naik 5.3% YoY.

“Hal ini kami lihat sebagai tanda pemerintah bertekad untuk tidak menunda proyek infrastruktur penting, sehingga menjadi katalis kenaikan saham sektor konstruksi,†ujar dia

Disisi lain, lanjut dia, survei kegiatan dunia usaha versi Bank Indonesia menunjukkan peningkatan pada kuartal I 2017 menjadi 4.8% dari sebelumnya 3.13%.

“Oleh karena itu, investor melihat masih ada perbaikan lagi pada kuartal II 2017 yang akan positif untuk perekonomian,†terang dia.

Sementara itu, pada perdagangan hari ini investor melakukan transaksi senilai Rp42,159 triliun dengan volume 168,5 juta lot. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp5,045 triliun dengan volume 88,5 juta lot dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp37,113 triliun dengan volume 78,4 juta lot.

Bima menambahkan, nilai transaksi negosiasi melonjak tajam seiring adanya transaksi pada saham BBCA senilai Rp 34 triliun yang ditransaksikan melalui empat sekuritas dengan kode CG, SQ, DX dan KZ.

Sedangkan investor asing melakukan aksi beli Rp4,249 triliun dengan volume 45,1 juta lot saham dan aksi jual Rp2,657 triliun dengan volume 9,8 juta lot saham. Sehingga asing tercatat beli bersih  Rp1,591 triliun.