Imbal Hasil SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Turun dengan Perubahan Berkisar Antara 1 - 7 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Hasil positif dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 11 April 2017 kemarin.

“Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 7 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 2 bps dengan penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 4 - 12 tahun,†jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) cenderung mengalami penurunan berkisar antara 2 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 25 bps.

Sedangkan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 tahun dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 5 - 10 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) terlihat bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan, berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 35 bps.

Menurut I Made, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan pada perdagangan kemarin didorong oleh katalis positif dari hasil pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara.

Pada lelang yang diadakan kemarin, tutur dia, pemerintah meraup dana senilai Rp17 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp41,89 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk tersebut, mengalami peningkatan dibandingkan dengan lelang sebelumnya yang senilai Rp33,94 triliun, mengindikasikan tingginya minat investor untuk menempatkan dananya di Surat Utang Negara di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik setelah pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk melakukan penyerangan terhadap negera Syiria.

Nilai nominal yang dimenangkan oleh pemerintah juga lebih besar dari target indikatif penerbitan yang sebesar Rp15 triliun, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil lelang sebelumnya yang sebesar Rp18,65 triliun.

“Pelaku pasar merespon positif hasil dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara tersebut dengan melakukan pembelian Surat Utang Negara di pasar sekunder setelah pengumuman hasil pelaksanaan lelang,†terangnya.

Selain dari pelaksanaan lelang, lanjut I Made, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin juga didukung oleh tren penurnan imbal hasil surat utang regional.

Kombinasi dari kedua faktor tersebut mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 3 bps di level 6,796%, 7,055% dan 7,659%.

Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 4 bps di level 7,422%.