Harga Emas Berjangka Naik Akibat Peningkatan Tensi Geopolitik
Pasardana.id - Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Selasa (11/4/2017) akibat peningkatan tensi geopolitik antara Amerika Serikat, Rusia, dan Korea Utara. Seperti dilaporkan Xinhua, harga emas untuk pengiriman Juni 2017 naik US$20,3, atau sekitar 1,62 persen, menjadi US$1.274,20 per ons.
Harga emas berjangka mencapai harga tertinggi sejak November tahun lalu setelah Korut menyebut akan menghadirkan â€Ã‹Å“bencanaâ€Ã¢â€ž¢ sebagai reaksi terhadap pergerakan kapal induk AS USS Carl Vinson menuju perairan dekat Semenanjung Korea.
Tensi juga meningkat antara AS dan Rusia, dipicu serangan peluru kendali AS ke sebuah pangkalan udara Suriah yang disebutkan pihak AS sebagai retaliasi serangan senjata kimia. Rusia menyebut akan merespon aksi lanjutan AS dengan kekuatan militer. Insiden-insiden yang berlangsung membuat para investor memilih emas sebagai medium untuk berinvestasi.
Peningkatan harga emas berjangka yang terjadi pada Selasa didukung pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,27 persen menjadi 100,74. Ketika dolar AS melemah, pada umumnya harga emas berjangka naik.
Laporan survei lowongan pekerjaan dan turnover tenaga kerja yang dirilis Departemen Ketenagakerjaan AS menunjukkan peningkatan lowongan pekerjaan sebesar 2,1 persen pada Februari 2017 hingga mencapai 5,743 juta, lebih tinggi dari ekspektasi. Peningkatan angka tersebut menunjukkan kondisi perekonomian AS membaik hingga mencegah harga emas berjangka meningkat lebih lanjut.
Para trader selanjutnya pada pekan ini menantikan dirilisnya laporan harga impor dan ekspor, klaim pengangguran mingguan, indeks harga produsen, indeks harga konsumen, dan data penjualan ritel.
Dalam perdagangan di COMEX, harga perak untuk pengiriman Mei 2017 naik 33,9 sen, atau sekitar 1,89 persen, menjadi US$18,254 per ons. Harga platinum untuk pengiriman Juli 2017 meningkat US$29,5, atau sekitar 3,14 persen, menjadi US$969,50 per ons.

