Sentimen The Fed Dorong Kenaikan Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Senin Kemarin

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada Senin (06/3/2017) kemarin, pergerakan imbal hasilnya masih mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil dari US Treasury seiring dengan semakin besarnya peluang kenaikan Suku Bunga Bank Sentral Amerika.

“Imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 6 bps di level 2,610% setelah mengalami koreksi harga sebesar 18 bps,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (07/3/2017).

Sementara itu, lanjut dia, imbal hasil dari INDO-27 ditutup dengan kenaikan sebesar 2 bps di level 3,962% setelah mengalami koreksi harga sebesar 15 bps dan imbal hasil dari INDO-47 yang dititutup naik sebesar 3 bps di level 4,946% setelah mengalami koreksi harga sebesar 50 bps.

Adapun pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup bervariasi sebagai respon atas peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.

Dijelaskan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,494% dari posisi penutupan di akhir pekan yang berada pada level 2,479% seiring dengan semakin besarnya peluang kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

“Peluang kenaikan FFR di bulan Maret 2017 meningkat menjadi 96,00% pada hari Senin, dari sebesar 88,00% pada akhir pekan kemarin sebelum pelaksanaan pidato Gubernur Bank Sentral Amerika,†ujarnya.

Sedangkan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup naik di level 1,217% dari level 1,184% di akhir pekan, sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) justru ditutup turun di level 0,34% jelang pelaksanaan pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang.

“Kenaikan imbal hasil dari US Treasury kami perkirakan akan kembali menekan pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika,†tandas I Made.