ANALIS : Harga SUN Hari Ini Masih Akan Bergerak Bervariasi
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi di tengah pelaksanaan lelang penjualan Sukuk Negara yang diadakan oleh Kementrian Keuangan serta pengumuman angka cadangan devisa yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia.
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menuturkan, pada hari ini Kementrian Keuangan akan melaksanakan lelang penjualan Sukuk Negara (Surat Berharga Syariah Negara/SBSN) dengan target penerbitan senilai Rp6 triliun dari lima seri sukuk Negara yang ditawarkan kepada investor. Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp6,015 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp10,38 triliun.
“Selain pelaksanaan lelang, pelaku pasar juga menantikan data cadangan devisa di bulan Februari 2017 yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia,†jelas I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (07/3/2017).
Dijelaskan, pada bulan Januari 2017, cadangan devisa sebesar US$116,89 miliar mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan posisi di akhir tahun 2016 yang sebesar US$116,40 miliar dimana cadangan devisa per akhir Januari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,7 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Sementara itu, dari faktor eksternal, menurut I Made, pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup bervariasi sebagai respon atas pelauang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,494% dari posisi penutupan di akhir pekan yang berada pada level 2,479% seiring dengan semakin besarnya peluang kenaikan Fed Fund Rate (FFR).
Peluang kenaikan FFR di bulan Maret 2017 meningkat menjadi 96,00% pada hari Senin, dari sebesar 88,00% pada akhir pekan kemarin sebelum pelaksanaan pidato Gubernur Bank Sentral Amerika.
Sedangkan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup naik di level 1,217% dari level 1,184% di akhir pekan, sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) justru ditutup turun di level 0,34% jelang pelaksanaan pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang.
“Kenaikan imbal hasil dari US Treasury kami perkirakan akan kembali menekan pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika,†ujar I Made.
Adapun secara teknikal, lanjut dia, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi dengan adanya sinyal tren kenaikan harga untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang. Hal tersebut kami perkirakan akan meningkatkan peluang terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek.
“Hanya saja peluang kenaikan harga masih akan dibatasi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika,†imbuhnya.
“Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah herga Surat Utang Negara yang masih akan bergerak berfluktuasi jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Seri - seri yang dapat diperdagangkan diantaranya adalah : FR0066, FR0032, FR0038, FR0069, FR0036, ORI013, FR0031, FR0053, FR0043, FR0063, FR0064, FR0071 dan FR0052,†tandas dia.

