Sentimen The Fed Dorong Naiknya Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Jumat Kemarin

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada Jumat (03/3/2017), ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika kembali mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya, seiring dengan tren kenaikan imbal hasil surat utang global.

“Imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-47 masing - masing mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 2,561% dan 4,913% setelah mengalami koreksi harga masing - masing sebesar 5 bps dan 30 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-27 mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 3,944% setelah mengalami koreksi harga sebesar 20 bps,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (06/3/2017).

Dijelaskan, pidato Gubernur Bank Sentral Amerika pada hari Jum'at waktu setempat memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan Maret 2017 akan cukup tepat dengan didukung oleh membaiknya beberapa indikator ekonomi.

“Probabilitas kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan Maret 2017 terus mengalami peningkatan, dari sebesar 40,0% pada pekan sebelumnya menjadi 88,0% pada akhir pekan kemarin,†ujar I Made.

Lebih lanjut diungkapkan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 2 tahun terlihat mengalami kenaikan di level 1,341% sementara itu imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas pada level 2,482% sebagai respon atas pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika.

Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) juga ditutup naik pada level 0,356% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,315% sedangkan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) justru terlihat turun pada level 1,184% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,210%.

“Kami perkirakan pelaku pasar masih akan menantikan data sektor tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan pada hari Jum'at, 10 Maret 2017 dimana data tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Bank Sentral Amerika untuk menentuan kebijakan moneternya di pertengahan Maret 2017,†tandas I Made.