ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara.
“Pelaku pasar kami perkirakan akan fokus pada pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang merupakan lelang terakhir di kuartal I Tahun 2017,†jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (27/3/2017).
Asal tahu saja, Pemerintan mentargetkan penerbitan lelang senilai Rp15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Hingga lelang terakhir yang diadakan pada tanggal 21 Maret 2017, pemerintah telah meraup dana senilai Rp143,92 triliun dari lelang penjualan Surat Berharga Negara (Surat Utang Negara dan Sukuk Negara) dari target penerbitan di kuartal I 2107 yang sebesar Rp155 triliun.
“Dengan kondisi tersebut kami perkirakan pemerintah tidak akan kesulitan untuk memenuhi target penerbitan di kuartal I 2017 yang tinggal menyisakan Rp11,07 triliun,†terang I Made.
Sementara itu, lanjutnya, dari faktor eksternal, pelemahan mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia masih akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
Sempat mengalami penguatan jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika pada pertengahan bulan Maret 2017, nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia yang tercermin dalam dollar Indeks terus mengalami penurunan.
“Hal tersebut menjadi katalis bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di negara berkembang termasuk Surat Utang Negara Indonesia, karena dengan pelemahan mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasil dari surat utang negara berkembang menjadi lebih menarik,†tutur I Made.
Sementara itu, dari perdagangan surat utang global, imbal hasil dari surat utang Amerika kembali ditutup dengan penurunan di tengah pelaku pasar yang menantikan rencana kebijakan kesehatan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat menggantikan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Obama.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 2,418% sementara itu untuk tenor 30 tahun ditutup turun pada kisaran 3,002%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup dengan penurunan masing - masing di level 0,403% dan 1,198%.
“Hal tersebut kami perkirkan akan menjadi katalis positif pada perdagangan Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini,†ujar I Made.
Sedangkan secara teknikal, menurut I Made, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren kenaikan, sehingga dalam jangka pendek peluang terjadinya kenaikan harga masih akan terjadi. Hanya saja dengan kondisi harga Surat Utang Negara yang juga telah memasuki area jenuh beli (overbought) yang terjadi sejak kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir, kami perkirakan akan membatasi kenaikan harganya di pasar sekunder.
“Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,†jelasnya.
“Bagi investor yang menginginkan untuk menempatkan dananya pada Surat Utang Negara dapat mengikuti lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh pemerintah selain dapat memberlinya di pasar sekunder. Beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk ditransaksikan diantaranya adalah FR0066, FR0038, FR0048, FR0069, FR0036, ORI013 dan FR0053 untuk Surat Utang Negara dengan tenor pendek serta FR0070, FR0071, FR0073 dan FR0078 untuk tenor menengah dan panjang,†tandas dia.

