Volume Perdagangan SUN Kemarin Senilai Rp11,21 Triliun dari 36 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (01/3/2017) kemarin, terlihat masih cukup besar, yakni senilai Rp11,21 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,06 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,98 triliun dari 36 kali transaksi di harga rata - rata 103,63% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp1,09 triliun dari 52 kali transaksi di harga rata - rata 99,05%,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (02/3/2017).
Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan tercatat senilai Rp1,21 triliun dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
“Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun 2016 Seri A (JPFA02ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp266 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 100,10% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016 Seri B (TPIA01B) senilai Rp146 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%,†jelas I Made.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 25,00 pts (0,19%) pada level 13363,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13347,00 hingga 13375,00 per dollar Amerika.
Menurut I Made, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut seiring dengan pelemahan mata uang regional terhadap mata uang dollar Amerika sebagai respon atas pernyataan dari pejabat Bank Sentral Amerika yang mengisyaratkan adanya peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika dalam waktu dekat dimana pelaku pasar memperkirakan akan dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika di bulan Maret 2017.
“Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Dollar Singapura (SGD),†tandasnya.

