MARKET REVIEW Kamis (02/3/2017)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (02/3/2017), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pola pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini.

Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan dan kembali mencatatkan rekor. Dow Jones tercatat menguat +1.46% pada level 21,115.55, S&P 500 tercatat mengalami penguatan +1.37% pada level 2,395.96 dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +1.35% pada level 5,904.03.

EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan sebesar +0.37% pada level 24.58.

Berbagai data yang tercatat cukup positif mampu menopang Bursa Wall Street untuk kembali menyentuh rekor tertinggi, mulai dari pidato Donald Trump yang sedikit lebih detail memberikan pemaparan mengenai kebijakan yang telah dipaparkan saat kampanye, peningkatan belanja pemerintah, pemangkasan pajak dan solusi dari kebijakan propertumbuhan mampu meyakinkan Bursa Wall Street.

Selain itu, Investor juga mendapat sedikit optimisme kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan ini, karena data manufaktur Amerika Serikat juga tercatat tumbuh menjadi 57.7 untuk bulan Februari, dibandingkan bulan Januari yang tercatat sebesar 56.

Tetapi, Investor masih akan meyakinkan hal itu pada pidato Janet Yellen yang akan berlangsung pada Jumat minggu ini.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.462% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami penguatan sebesar +0.05% pada level 101.830.

Kenaikkan Dollar Amerika Serikat mencerminkan ekspektasi kenaikkan suku bunga The Fed pada bulan ini dengan spekulasi sebesar 65%.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia cenderung melemah pada pagi hari ini, dimana minyak WTI melemah -0.17% pada level 53.74 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.07% pada level 56.32 USD/barel.

Harga Emas mengalami pelemahan sebesar -0.27% pada level 1,246.32, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami pelemahan sebesar -0.84% pada level 82.75 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penguatan sebesar +2.20% pada level 2,831 RM/metric tonnes.

Harga tembaga mengalami penguatan sebesar +0.18% pada level 274.10 USD/lb.

Pelemahan tipis yang terjadi pada harga minyak mentah dunia disebabkan oleh rilis data dari Energy Information Administration (EIA) mengenai cadangan minyak mentah Amerika Serikat yang meningkat sebesar 1.501 juta barel, lebih tinggi dari peningkatan minggu lalu yang tercatat sebesar 564.000 barel, dan peningkatan harga tembaga disebabkan oleh kebijakan Donald Trump yang ingin membangun infrastruktur di Amerika Serikat sehingga menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Eropa

Dari Eropa, Jerman sebagai Negara dengan porsi terbesar di Uni Eropa mencatatkan pertumbuhan inflasi sebesar 0.6% MoM untuk bulan Februari, lebih tinggi dibandingkan bulan Januari yang tercatat deflasi sebesar -0.6% MoM, sedangkan untuk tahunan tercatat sebesar 2.2% YoY, lebih tinggi dari bulan Januari yang tercatat sebesar 1.9% YoY

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Inflasi bulan Februari tercatat sebesar 0.23% MoM, lebih rendah dari bulan Januari yang tercatat sebesar 0.97% MoM, secara tahunan tercatat sebesar 3.83% YoY, lebih tinggi dari bulan lalu yang tercatat sebesar 3.49% YoY.

Inflasi bulanan Indonesia lebih rendah dari ekspektasi pasar yang tercatat sebesar 0.28%.

Kunjungan wisatawan mancanegara tercatat tumbuh sebesar 29.04% YoY untuk bulan Januari, hal tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 11.05% YoY. Wisatawan didominasi oleh India.

Pemerintah menargetkan investasi dari Arab Saudi sebesar $ 25 Miyar atas kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi.

Rupiah kembali mengalami pelemahan sebesar -0.10% terhadap Dollar Amerika Serikat dan ditutup pada level 13,361 berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia.

Adapun pelemahan yang terjadi cukup tipis masih dipengaruhi oleh meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini.

Pada Rabu, 01 Maret 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan sebesar -23.636 poin atau -0.439% pada level 5,363.056. Investor Asing mencatatkan net sell sebesar 346.9 Milyar.

IHSG masih akan cenderung fluktuatif, sembari menunggu keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan, IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,360 - 5,420.