ANALIS : Harga SUN Hari Ini Berpotensi Mengalami Tekanan

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, diperkirakan harga Surat Utang Negara masih berpotensi mengalami tekanan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menuturkan, imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,609% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,561% seiring dengan semakin menguatnya kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.

Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup naik masing - masing di level 0,425% dan 1,22% di tengah keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,00% dan juga melakukan pembelian aset senilai EUR80 miliar per bulan yang akan diturunkan menjadi EUR60 miliar per bulan di bulan April 2017 hingga setidaknya sampai akhir tahun 2017.

“Kenaikan imbal hasil surat utang global tersebut kami perkirakan akan memberikan tekanan terhadap harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika,†ujar I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Adapun dari dalam negeri, jelasnya, rencana lelang Surat Utang Negara pada pekan depan juga akan turut mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara, dimana menjelang lelang, harga Surat Utang Negara cenderung bergerak dengan mengalami pelemahan.

“Pada lelang pekan depan, pemerintah berencana untuk menerbitkan Surat Utang Negara senilai Rp15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor,†terang I Made.

Adapun secara teknikal, lanjut dia, harga Surat Utang Negara mulai menjauhi area jenuh belinya (overbought) namun dengan adanya sinyal perubahan tren pergerakan harga dari tren kenaikan menjadi penurunan.

“Hal tersebut kami perkirakan akan mendorong harga Surat Utang Negara bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan, terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor menengah dan panjang. Adapun pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek, secara teknikal, pergerakan harganya masih berada pada area konsolidasi, sehingga masih akan cendeurng bergerak mendatar (sideways),†papar I Made.

Dengan kombinasi dari beberapa faktor dari dalam dan luar negeri tersebut, I Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

“Dengan peluang adanya koreksi, kami menyarankan kepada investor untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking) terhadap portofolio yang telah memberikan keuntungan dan kembali masuk setelah tekanan jual mereda yang kami perkirakan akan terjadi setelah pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika pada pekan depan. Adapun pilihan seri Surat Utang Negara yang cukup menarik diperdagangkan adalah seri FR0066, FR0069, FR0036, ORI013, FR0053 dan FR0058,†tandas dia.