ANALIS : Sentimen Politik di Dalam dan Luar Negeri Menguat, Investor Cenderung Melakukan Aksi Profit Taking
Pasardana.id - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dipengaruhi oleh situasi politik dan ekonomi global.
Investor juga tengah menunggu hasil Pilkada serentak yang akan diadakan pada 15 Februari 2016 mendatang.
Menurut Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan, kondisi tersebut membuat Investor cenderung melakukan aksi profit taking terlebih dahulu dan akan kembali memutuskan untuk berinvestasi setelah keadaan ekonomi dan politik kondusif, baik di dalam dan luar negeri.
"Pada hari ini IHSG diperkirakan akan kembali mengalami koreksi, tetapi akan cenderung ditopang oleh kenaikkan harga minyak mentah dunia. IHSG diperkirakan akan bergerak pada range harga 5,300 - 5,380," ujar Putu kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (09/2/2017).
Sementara itu, lanjut Putu, kondisi nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan sebesar -0.11% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,322 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
"Rupiah cenderung melemah sebagai akibat dari kondisi politik di Eropa khususnya Prancis. Tetapi perlu diingat, bahwa Rupiah masih cukup kuat dan stabil, karena cadangan devisa Indonesia telah menguat menjadi $ 116.9 Milyar untuk bulan Januari, dari sebelumnya yang tercatat sebesar $ 116.4 Milyar," terang Putu.
Adapun pada perdagangan Rabu, 08 Februari 2017 kemarin, IHSG tercatat mengalami pelemahan -20.387 poin atau -0.379% pada level 5,361.088. Investor Asing hanya mencatatkan net buy sebesar 0.2 Milyar.

