Volume Perdagangan SUN Jumat Kemarin Senilai Rp8,59 Triliun dari 33 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Jumat (3/2/2017) kemarin, terlihat sedikit mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, yakni tercatat senilai Rp8,59 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp4,08 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,15 triliun dari 98 kali transaksi di harga rata - rata 96,30% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp1,43 triliun dari 25 kali transaksi di harga rata - rata 104,66%,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan tercatat senilai Rp621,35 miliar dari 25 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Berkelanjutan I Protelindo Tahap I Tahun 2016 Seri A (PRTL01ACN1) mejadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp214 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 100,08% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap II Tahun 2016 Seri A (PNMP01ACN2) senilai Rp100 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,27%,ââÅ¡¬ tutur I Made.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 7,00 pts (0,06%) di level 13343,00 per dollar Amerika setelah bergerak cukup berfluktuasi pada kisaran 13334,00 hingga 13381,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah mata uang regional yang bergerak cukup bervariasi terhadap dollar Amerika.

Penguatan mata uang regional dipimpin oleh Yuan China (CNY) yang diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Rupee India (INR).

Adapun mata uang regional yang terlihat mengalami pelemahan tehadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan diantaranya adalah Yen Jepang (JPY), Dollar Singapura (SGD) dan Ringgit Malaysia (MYR).

Menurut I Made, dalam sepekan terakhir, mata uang regional bergerak dengan kecenderungan mengalami penguatan dengan dipimpin oleh penguatan Yen Jepang dan Dollar Singapura seiring dengan pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang dunia di tengah spekulasi bahwa pemerintah Amerika Serikat dibawah pimpinan Presiden Donald Trump sedang berupaya untuk melemahkan dollar Amerika.