MARKET REVIEW Senin (06/02/2017)
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Senin (06/2/2017), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat menjadi katalis pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut:
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan pada akhir pekan. Dow Jones tercatat menguat +0.94% pada level 20,071.46, S&P500 tercatat mengalami penguatan +0.73% pada level 2,297.42, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.54% pada level 5,666.77.
EIDO yang merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan +0.81% pada level 24.92.
Pergerakan Bursa Wall Street didukung oleh sector perbankan sebagai dampak dari pernyataan Donald Trump yang akan meregulasi ulang sector perbankan.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.463% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.16% dan saat ini berada dibawah level 100 yaitu pada level 99.708.
Pelemahan Dollar Amerika Serikat terjadi ditengah optimism The Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga Amerika Serikat hingga tiga kali pada tahun ini, tetapi data pertumbuhan upah cenderung lemah dan tidak mendukung rencana tersebut, dimana data Average Hourly Earnings pada bulan Januari hanya tumbuh 0.1% MoM, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0.2% MoM.
The Fed mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Maret merupakan hal yang wajar.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan, dimana minyak WTI menguat +0.15% pada level 53.91USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +0.18% pada level 56.91USD/barel.
Harga Emas mengalami penguatan sebesar +0.37% pada level 1,224.82, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penguatan +0.18% pada level 82.65USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penurunan-0.55% pada level 3,055RM/metric tonnes.
Harga tembaga mengalami penguatan sebesar +0.55% pada level 263.05 USD/lb.
Penguatan harga minyak mentah dunia terjadi setelah Amerika Serikat mengenakan sanksi terhadap Iran setelah Iran melakukan uji coba misil, selain itu OPEC telah mencapai 60% dari target pembatasan output produksi.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah mengalami penguatan pada akhir pecan sebesar +0.09% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,362 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
Rupiah masih cukup stabil pada range 13,390 - 13,440, stabilisasi rupiah terjadi ditengah pelemahan Dollar Amerika Serikat, dalam jangka waktu ke depan, Rupiah diperkirakan akan mampu mengalami penguatan, mengingat saat ini Dollar Amerika Serikat telah melemah hingga level 99.708.
Tetapi Bank Indonesia diperkirakan akan segera melakukan intervensi, karena apabila Rupiah terlalu menguat, maka akan berdampak negative pada ekspor.
Pada Jumat, 03 Februari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan +7.054 poin atau +0.132% pada level 5,360.767. Investor Asing mencatatkan net buy sebesar 347.2 Milyar.
Secara trend, IHSG saat ini berada pada fase konsolidasi dan sentiment pertumbuhan GDP kuartal IV 2016 akan menentukan arah IHSG selanjutnya.
Pertumbuhan GDP Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar-1.8% QoQ, tetapi secara tahunan diperkirakan akan tumbuh sebesar 5.07% YoY dan secara tahun penuh 2016 diperkirakan akan tumbuh sebesar 5.03%.
Pengumuman akan dilaksanakan hari ini, apabila hal tersebut positif dengan perkiraan pasar, maka IHSG akan keluar dari area konsolidasinya dan menuju level 5,480.

