Harga Emas Berjangka Naik Jelang Pidato Trump

foto: istimewa

Pasardana.id - Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mengalami kenaikan pada Senin (27/2/2017) jelang pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di hadapan kongres pada Selasa (28/2/2017). Seperti dilaporkan Xinhua, harga emas untuk pengiriman April 2017 meningkat 50 sen, atau sekitar 0,04 persen, menjadi US$1.258,80 per ons.

Harga logam mulia terdongkrak setelah para investor bersiap menghadapi volatilitas pasar jelang pidato Trump. Selain  itu juga disebabkan melemahnya dolar AS, dengan indeks dolar AS turun 0,15 persen menjadi 101,11. Harga emas berjangka dan dolar AS pada umumnya bergerak berlawanan arah, ketika dolar AS melemah maka pada umumnya harga emas berjangka naik.

Harga emas berjangka juga terdukung laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS, yang menunjukkan pesanan durable goods meningkat 1,8 persen pada Januari, sesuai dengan ekspektasi para investor.

Para analis mencatat bahwa pesanan durable goods meningkat dipengaruhi penguatan permintaan dalam manufaktur pesawat terbang. Penurunan barang modal inti senilai 0,4 juga mendukung peningkatan harga emas berjangka.

Saat ini para investor memiliki keyakinan bahwa peningkatan suku bunga Federal Reserve AS dari 0,75 menjadi 1,00 akan terjadi pada pertemuan FOMC bulan Mei. Menurut instrument Fedwatch CME Group, probabilitas saat ini peningkatan suku bunga dalam pertemuan Maret adalah 35 persen dan 55 persen pada pertemuan Mei.

Selanjutnya para investor menantikan dirilisnya data-data perekonomian terbaru AS. Laporan GDP dan perdagangan internasional akan rilis pada Selasa, penghasilan perseorangan pada Rabu (1/3/2017), klaim pengangguran mingguan pada Kamis (2/3/2017). Pada Jumat (3/3/2017), beberapa pejabat The Fed akan memberikan pidato, termasuk pimpinan The Fed Janet Yellen.

Dalam perdagangan di COMEX, harga perak untuk pengiriman Mei 2017 meningkat 1,1 sen, atau sekitar 0,06 persen, menjadi US$18,417 per ons. Harga platinum untuk pengiriman April 2017 meningkat US$10,2, atau sekitar 99 sen, menjadi US$1.038,90 per ons.