ANALIS : Harga SUN Berpeluang Naik Seiring Tren Penurunan Harga Surat Utang Global
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan, didorong oleh katalis dari penurunan imbal hasil surat utang global.
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menuturkan, imbal hasil surat utang global pada perdagangan di akhir pekan kemarin, ditutup dengan mengalami penurunan, dimana imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,315% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,373% di tengah pelaku pasar yang masih menanitikan realisasi kebijakan pajak yang akan diambil oleh pemerintahan Donald Trump.
Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan mengalami penurunan di level 0,18% yang merupakan posisi terendahnya sejak awal Januari 2017, begitu pula dengan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup turun pada level 1,083% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,152%.
“Hal tersebut kami perkirakan akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini terutama pada Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika,†jelas I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Hanya saja, lanjut dia, peluang terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar dalam negeri akan dibatasi oleh pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari Selasa, 28 Februari 2017 dimana pemerintah mentargetken penerbitan senilai Rp15 triliun dari enam seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor.
“Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara akan cenderung mengalami penurunan terutama pada seri - seri yang akan dilelang dikarenakan investor berharap untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang,†terang dia.
Selain lelang, sambung I Made, pelaku pasar pada pekan ini juga akan menantikan data inflasi bulan Februari 2017 yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik pada hari Rabu, 1 Maret 2017 dimana pada bulan Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,97% (MoM) seiring dengan kenaikan beberapa harga kebutuhan pangan dan tarif dasar listrik.
Adapun secara teknikal, menurut I Made, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi, sehingga arah pergerakan dalam jangka pendek kami perkirakan akan cenderung mendatar (sideways) dengan perubahan harga yang masih akan terbatas.
“Dengan beberapa kombinasi faktor tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dengan pilihan pada Surat Utang Negara seri FR0066, FR0069, FR0036, ORI013, FR0053. Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang dapat mengikuti lelang untuk mendapatkan Surat Utang Negara dengan tenor panjang, dimana pemerintah pada lelang tersebut akan menawarkan seri FR0059 (2027), FR0072 (2036) dan FR0067 (2044),†tandasnya.

