MARKET REVIEW Jumat (24/2/2017)
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud terangkum dalam market review berikut ini;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup variatif dan kembali menorehkan rekor tertinggi selama 10 hari berturut - turut. Dow Jones tercatat menguat +0.17% pada level 20,810.32, S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.04% pada level 2,363.81, tetapi Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.43% pada level 5,835.51.
EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan sebesar +0.57% pada level 24.76.
Pencapaian rekor tertinggi kembali dicapai namun penguatan dari Bursa Wall Street tidak signifikan dan Nasdaq juga mengalami pelemahan.
Sentiment yang mempengaruhi pergerakan Bursa Wall Street adalah kenaikan harga minyak mentah dunia, pernyataan Menteri Keuangan baru Steve Mnuchin mengenai reformasi pajak dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan juga pernyataan dari The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap tanpa memicu inflasi.
Kondisi politik juga turut andil dalam pergerakan Bursa Wall Street dalam beberapa minggu terakhir, dimana Menteri Keuangan Steve Mnuchin memberi sinyal bahwa tidak ada urgensi untuk melabeli Tiongkok sebagai manipulator mata uang, hal tersebut sangat kontradiksi dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang menginstruksikan untuk melabeli Tiongkok sebagai manipulator mata uang.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.379% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.17% pada level 101.050.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penguatan, dimana minyak WTI menguat +1.42% pada level 54.35 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +1.33% pada level 56.58 USD/barel.
Harga Emas mengalami pelemahan tipis sebesar -0.08% pada level 1,248.51, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penguatan sebesar +0.48% pada level 84.10 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat terus mengalami pelemahan dan pada perdagangan kemarin tercatat melemah -0.96% pada level 2,782 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami pelemahan tipis sebesar -0.09% pada level 265.65 USD/lb.
Penguatan yang cukup signifikan terjadi pada harga minyak mentah dunia disebabkan oleh rilis data dari Energy Information Administration (EIA) mengenai cadangan minyak mentah Amerika Serikat, dimana sampai pekan ini tercatat meningkat sebesar 0.564 juta barel, walaupun masih terjadi peningkatan, namun hal tersebut sudah lebih rendah dibandingkan pekan lalu yang meningkat signifikan sebesar 9.527 juta barel.
Dengan rendahnya cadangan minyak Amerika Serikat diperkirakan akan mampu membantu OPEC yang saat ini berusaha keras untuk menstabilkan harga minyak mentah dunia.
Eropa
Dari Eropa, khususnya Perancis, dimana harga Obligasi mengalami peningkatan setelah pakta antara kandidat independen Presiden Emmanuel Macron and centrist Francois Bayrou menenangkan warga negara agar bisa memilih dengan tenang apabila menginginkan pemimpin yang berkehendak keluar dari Uni Eropa.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah kembali mengalami pelemahan sebesar -0.03% terhadap Dollar Amerika Serikat dan ditutup pada level 13,360 berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia.
Adapun pelemahan yang terjadi cukup tipis masih dipengaruhi oleh meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan depan seiring optimisme percepatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Dari dalam negeri sendiri belum dirilis data ekonomi yang mampu menopang fundamental ekonomi dalam negeri, ditambah lagi kondisi politik yang penuh ketidakpastian, mengingat pilkada DKI Jakarta akan diadakan dua putaran serta kasus penistaan agama yang tak kunjung usai.
Pada Kamis, 23 Februari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan sebesar +14.065 poin atau +0.262% pada level 5,372.748. Tetapi Investor Asing masih terus mencatatkan net sell sebesar 246.6 Milyar.
Melihat kondisi perekonomian dan politik diatas, maka IHSG pada hari ini diperkirakan akan mengalami konsolidasi dengan pola penguatan terbatas, data positif penopang IHSG adalah kenaikan harga minyak mentah dunia dan kenaikan dari EIDO.
Tetapi investor disarankan untuk mewaspadai aksi net sell dari Investor Asing terkait sentiment kenaikan suku bunga The Fed pada bulan depan.
Penguatan IHSG dapat dijadikan momentum untuk melakukan aksi profit taking. Selama ketidakpastian politik dalam negeri masih terjadi dan penantian keputusan The Fed masih berlangsung, maka IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range harga 5,300 - 5,410.

