MARKET REVIEW Rabu (22/2/2017)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangan hari ini.

Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan dan kembali mencatatkan rekor, dimana Dow Jones tercatat menguat +0.58% pada level 20,743.00, S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.60% pada level 2,365.38, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.47% pada level 5,865.95.

EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan sebesar +0.24% pada level 24.63.

Rekor tertinggi kembali dicatatkan oleh Wall Street setelah pelaku bisnis retail mencatatkan kinerja yang cukup positif berada diatas estimasi pasar.

Home Depot mencatatkan laba bersih per saham sebesar $1.44, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar $1.34 dan Wal-Mart Stores mencatat laba bersih per saham sebesar $1.3, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar $1.29.

Indikasi tersebut juga cukup meyakinkan investor bahwa pada tahun ini konsumsi masyarakat Amerika Serikat akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, sehingga kebijakan Donald Trump mengenai percepatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan segera terealisasi dan hal ini tentu memberikan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan dinaikkan segera pada bulan depan.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami peningkatan pada level 2.442% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami penguatan sebesar +0.42% pada level 101.370.

Penguatan yang terjadi pada Indeks Dollar Amerika Serikat disebabkan oleh kembali meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan depan seiring indikasi penguatan ekonomi.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia mengalami penguatan, minyak WTI menguat +1.24% pada level 54.06 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +0.85% pada level 56.66 USD/barel.

Harga Emas mengalami penguatan tipis sebesar +0.03% pada level 1,236.14, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penurunan sebesar -0.83% pada level 83.85 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat terus mengalami pelemahan dan pada perdagangan kemarin tercatat melemah -1.70% pada level 2,783 RM/metric tonnes.

Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.11% pada level 275.45 USD/lb.

Penguatan yang cukup signifikan terjadi pada harga minyak mentah dunia disebabkan oleh Citigroup Inc yang menaikkan outlook harga minyak mentah dalam jangka pendek dengan alasan proses pemangkasan output produksi oleh OPEC berlangsung lancar dan pertumbuhan permintaan dari Asia.

Eropa dan Jepang

Dari Eropa, terjadi optimisme pertumbuhan ekonomi sama halnya yang terjadi di Amerika Serikat. Hal tersebut didukung oleh data Markit Manufacturing PMI Uni Eropa yang tercatat mengalami peningkatan menjadi 55.5 untuk bulan Februari, lebih tinggi dibandingkan bulan Januari yang tercatat sebesar 55.2.

Jepang juga mencatatkan hal yang sama, dimana Nikkei Manufacturing PMI pada bulan Februari tercatat meningkat cukup tinggi pada level 53.5, dari bulan Januari yang tercatat sebesar 52.7.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Rupiah terus mengalami pelemahan dan pada perdagangan kemarin Rupiah ditutup melemah -0.13% terhadap Dollar Amerika Serikat dan ditutup pada level 13,370.

Adapun pelemahan yang terjadi akibat dari meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan depan seiring optimisme percepatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

Dari dalam negeri sendiri belum dirilis data ekonomi yang mampu menopang fundamental ekonomi dalam negeri, ditambah lagi kondisi politik yang penuh ketidakpastian, mengingat pilkada DKI Jakarta akan diadakan dua putaran serta kasus penistaan agama yang tak kunjung usai.

Pada Selasa, 21 Februari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan -18.298 poin atau -0.341% pada level 5,340.990. Investor Asing mencatatkan net sell sebesar 146.1 Milyar.

Melihat kondisi perekonomian dan politik diatas, maka IHSG pada hari ini diperkirakan akan mengalami konsolidasi dengan pola penguatan terbatas, ditopang oleh kondisi Perekonomian Global dan Bursa Global, namun tekanan jual masih akan terus terjadi seiring sentiment kenaikan suku bunga The Fed dan kondisi politik dalam negeri yang belum kondusif.

IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,300 - 5,380.