MARKET REVIEW Senin (20/2/2017)

foto : istimewa

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Senin (20/2/2017), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai bursa pada perdagangan hari ini.

Beberapa sentimen yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mengalami penguatan, dimana Dow Jones tercatat menguat tipis +0.02% pada level 20,624.05, S&P 500 tercatat mengalami penguatan tipis +0.17% pada level 2,351.16, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.41% pada level 5,838.58.

EIDO merupakan Indeks yang memuat saham ââÅ¡¬“ saham layak investasi di Indonesia mengalami pelemahan cukup dalam -0.93% pada level 24.57.

Sentiment yang mempengaruhi pergerakan Bursa Wall Street adalah rilis data minute of meeting dari The Fed yang akan memberikan pandangan kepada Investor mengenai cara pandang anggota The Fed terhadap kebijakan Donald Trump.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa The Fed masih menunggu. Selain itu, The Fed juga mensyaratkan agar data pasar perumahan lebih bergairah dan data PMI menunjukkan kenaikan sebelum kenaikan suku bunga The Fed diputuskan.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.42% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami penguatan tipis sebesar +0.01% pada level 100.960

Komoditi

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan tipis pada pagi hari ini setelah tidak banyak bergerak pada akhir pekan lalu, minyak WTI melemah -0.04% pada level 53.38 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.11% pada level 55.75 USD/barel.

Harga Emas mengalami koreksi tipis sebesar -0.06% pada level 1,233.92, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penguatan cukup signifikan +1.26% pada level 80.50 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami pelemahan -2.39% pada level 2,859 RM/metric tonnes.

Harga tembaga mengalami penguatan sebesar +0.42% pada level 273.15 USD/lb.

Selain adanya peningkatan cadangan minyak mentah Amerika Serikat menjadi 13.83 juta barel, pergerakan harga minyak mentah dunia yang cenderung stagnan juga dipengaruhi oleh bertambahnya aktifitas pengeboran minyak sebesar 597 untuk bulan Februari. Angka tersebut lebih tinggi dari pekan lalu yang tercatat sebesar 591 berdasarkan data Baker Hughes Oil.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Rupiah mengalami penguatan tipis sebesar +0.01% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,328 menurut kurs tengah Bank Indonesia.

Penguatan Rupiah cenderung tipis pada akhir pekan disebabkan oleh minimnya data ekonomi dalam negeri sebagai penopang penguatan Rupiah, selain itu kondisi ekonomi global masih menjadi penghambat laju Rupiah.

Penetapan 7 days reverse repo pada level 4.75% tidak mampu merubah kondisi tersebut.

Pada Jumat, 17 Februari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan -27.066 poin atau -0.503% pada level 5,350.932.

Investor Asing hanya mencatatkan net sell sebesar 727.7 Milyar. IHSG masih akan terpengaruh kondisi perekonomian global dan perekonomian juga politik dalam negeri.

Investor masih menunggu hasil Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Hal tersebut terlihat dari hasil net sell Investor asing yang cukup signifikan, tetapi dengan membaiknya kinerja sebagian besar emiten pada tahun 2016, maka kondisi IHSG yang tercermin pada saat ini merupakah hal yang sangat wajar.

Pelemahan IHSG merupakan potensi untuk melakukan akumulasi pembelian baik pada instrument saham maupun reksadana.

IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range harga 5,300 ââÅ¡¬“ 5,400 sembari menanti kondisi politik dalam negeri agar lebih kondusif.