ANALIS : Harga SUN Hari Ini Berpeluang Mengalami Pelemahan
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang untuk mengalami pelemahan setelah imbal hasil surat utang global yang bergerak dengan mengalami kenaikan di tengah spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika akan dilakukan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika (FED Fund Rate/FFR) diperkirakan akan naik di bulan Maret 2017 sebagai respon atas menguatnya data inflasi di bulan Januari 2017 serta pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika yang disampaikan di hadapan kongres pada hari Selasa, dimana Janet Yellen menyatakan, bahwa Bank Sentral Amerika masih akan tergantung pada perkembangan data ekonomi Amerika sebelum memutuskan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Spekualasi kenaikan FFR menguat setelah data inflasi di bulan Januari 2017 naik sebesar 0,6% (MoM) serta sebesar 2,5% (YoY) di atas ekspektasi analis yang sebesar 0,3% (MoM) di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan inflasi tahunan yang sebesar 2,5% di atas target Bank Sentral Amerika yang sebesar 2,0% akan meningkatkan peluang terjadinya kenaikan FFR dimana jadwal terdekat dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika adalah di bulan Maret (14 - 15),ââÅ¡¬ terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Dijelaskan, spekulasi kenaikan FFR di tengah kenaikan laju inflasi Amerika telah mendorong kenaikan US Treasury dengan tenor 10 tahun menembus level 2,50% yaitu pada kisaran 2,508% begitu pula imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan masing - masing di level 0,379% dan 1,304%.
Adapun dari faktor domestik, investor masih akan mencermati hasil dari pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2017, dimana analis memperkirakan bahwa Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75% yang akan diikuti oleh data neraca perdagangan di bulan Januari 2017 dan statistik Utang Luar Negeri (ULN) untuk periode Desember 2016 di hari Jum'at, 17 Februari 2017.
Adapun secara teknikal, lanjut I Made, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi, sehingga pergerakan harga masih akan cenderung bergerak mendatar (sideways) meskipun akan terbuka mengalami koreksi yang dipengaruhi oleh faktor eksternal.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan beberapa kondisi tersebut, kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakam harga Surat Utang Negara. Hingga pelaksanan FOMC Meeting di bulan Maret 2017, kami perkirakan pasar akan cenderung bergerak berfluktuasi sehingga kami menyarankan strategi trading guna mengoptimalkan portofolio investasi dengan pilihan masih pada seri FR0066, FR0032, FR0069, FR0036, ORI013, FR0053 dan FR0070,ââÅ¡¬ tandasnya.

