Volume Perdagangan SUN Kemarin Senilai Rp4,15 Triliun dari 31 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Senin (13/2/20170 kemarin, tercatat senilai Rp4,15 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp1,23 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp532,29 miliar dari 52 kali transaksi di harga rata - rata 101,78% dan diiktui oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp495,91 miliar dari 73 kali transaksi di harga rata - rata 96,43%,ââÅ¡¬ terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai RP645,45 miliar dari 33 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 (SISSMM01) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp234 miliar dari 19 kali transaksi di harga rata - rata 100,19% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 (BVIC03SB) senilai Rp54 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 99,86%,ââÅ¡¬ ungkap I Made.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup dengan mengalami pelemahan, sebesar 12,00 pts (0,09%) pada level 13324,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan di kisaran 13311,00 hingga 13339,00 per dollar Amerika.

Menurut I Made, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terjadi seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia setelah Presiden Donald Trump akan menyampaikan kebijakan perpajakan dalam beberapa pekan kedepan.

"Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Peso Phillipina (PHP)," tandasnya.