Harga Emas Berjangka Turun Seiring Penguatan Dolar AS
Pasardana.id - Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Jumat (10/2/2017) seiring menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Xinhua, harga emas untuk pengiriman Maret 2017 turun 90 sen, atau sekitar 0,07 persen, menjadi US$1.235,90 per ons.
Harga emas berjangka tertekan penguatan dolar AS, dengan angka indeks dolar AS naik 0,13 persen menjadi 100,80. Emas dan dolar AS pada umumnya bergerak berlawanan arah, ketika dolar AS menguat maka harga emas berjangka biasanya turun.
Penurunan harga emas berjangka juga dipengaruhi penguatan Wall Street, dengan indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, naik 96,76 poin. Ketika pasar saham menguat, maka kecenderungannya harga logam mulia turun karena para investor mengalihkan dana yang mereka miliki ke aset yang lebih beresiko.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada media setelah pasar saham tutup pada Kamis (9/2/2017) bahwa ia akan mengumumkan perubahan sistem perpajakan AS dalam beberapa pekan ke depan. Pengumuman Trump tersebut membuat para investor melepas emas berjangka yang mereka miliki dengan asumsi penurunan pajak korporasi dan pribadi akan menyebabkan penguatan dolar AS dan pasar saham.
Meski demikian, saat ini para investor masih mempercayai bahwa Federal Reserve AS baru akan paling cepat meningkatkan suku bunga dari 0,75 menjadi 1,00 pada pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) bulan Mei.
Menurut instrument Fedwatch CME Group, probabilitas saat ini peningkatan suku bunga The Fed pada pertemuan Maret adalah 13 persen dan 35 persen pada Mei.
Dalam perdagangan di COMEX, harga perak untuk pengiriman Maret 2017 naik 19,2 sen, atau sekitar 1,08 persen, menjadi US$17,933 per ons. Harga platinum untuk pengiriman April 2017 turun US$10,5, atau sekitar 1,03 persen, menjadi US$1.011,70 per ons.

