ANALIS MARKET (06/12/2017) : Ruang Penguatan Sudah Terbatas, Pasar Obligasi Berpotensi Flat
Pasardana.id - Riset harian Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi diperdagangan Selasa (05/12) kemarin, masih terlihat stagnan. Ada kenaikan namun di rentang 5 - 25 bps.
"Tentu saja, karena ruang penguatan sudah terbatas, sehingga mau dipaksakan pun tidak akan membuat obligasi terbang tinggi, tetap harus ada penurunan untuk membuat kenaikkan itu terjadi," terang Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (06/12/2017).
Ditambahkan, pasar obligasi saat ini pada fase sedang berada pada tren kenaikan, tapi akan menjadi flat apabila keadaannya terus menerus seperti ini.
Lebih lanjut Nico mengungkapkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif. Secara indikator, pasar obligasi sudah seharusnya terjadi penurunan. Namun kenaikkan atau penurunan tidak akan terjadi apabila tidak melebihi > 55 bps.
"Semua obligasi acuan gagal uji resistensi, karena tidak memiliki kekuatan untuk naik keatas," terangnya.
Beralih dari sana, lanjut Nico, dibatalkannya 2 lelang terakhir ternyata bukan hanya karena kecukupan target semata, namun alih-alih untuk mengeluarkan obligasi global bond yang tujuannya sama seperti 2 tahun lalu, yaitu pre funding untuk anggaran 2018.
Menurut Nico, hal ini tentu dipilih oleh Pemerintah, selain tujuannya untuk menjaga likuiditas Dollar pada saat terjadi capital outflow, cost of fund yang murah tentu menjadi tujuan lain, karena spread premium yang terjadi saat ini antara Fed Rate dan kupon yang ditawarkan masih kecil.
Tentu akan menjadi sesuatu yang berbeda apabila diterbitkan setelah Fed Rate naik pada bulan ini karena kupon obligasi ini tentu akan meningkat. Bagaimana dengan resiko? Resikonya tetap saja ada, tapi tentu resiko saat ini lebih kecil apabila kebutuhan anggaran disiapkan saat ini, karena situasi dan kondisi saat ini memberikan keuntungan lebih kepada Indonesia untuk menyiapkan anggaran untuk tahun depan dengan cost of fund yang lebih murah.
"Kami masih merekomendasikan hold hingga potensi jual untuk hari ini," tandas Nico.

