ANALIS MARKET (19/12/2017) : IHSG Masih Dalam Momentum Positif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id “ Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih dalam momentum yang positif meskipun terus ditutup pada level tertinggi barunya dalam 3 hari terakhir.

Support diperkirakan berada di level 6,070 dan resistance di level 6,190, sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Selasa (19/12/2017).

Sementara itu, Indeks saham AS dan Eropa bergerak lebih tinggi setelah Parlemen AS (Kongres) dijadwalkan untuk melakukan voting terhadap RUU Reformasi Pajak paling cepat malam ini.  

Adapun Indeks Nikkei 225, Kospi, dan All Ordinaries dibuka lebih tinggi pagi ini.  

Lebih lanjut, riset Kiwoom Sekuritas juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini;

IPO LCK Global Kedaton -  Bidang jasa konstruksi menara telekomunikasi 
Perseroan yang terafiliasi dengan LCK Group Malaysia dan telah beroperasi di Indonesia sejak 2013 ini berencana melepas 200 juta saham baru (20% dari modal) pada harga Rp 138 - 218, sehingga target dana mencapai Rp 27.6 - 43.6 Miliar.

Seluruh dana akan digunakan untuk modal kerja, serta pembiayaan riset, pengembangan, dan pelatihan. Perseroan yang telah memiliki kontrak dengan beberapa perusahaan seperti PT Inti Bangun Sejahtera (IBST) dan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) ini telah menyelesaikan pembangunan 200 tower sepanjang tahun ini, dan tahun depan ditargetkan untuk membangun 300 tower.

Pendapatan dan Laba bersih hingga Juni 2017 mencapai Rp36.64 Miliar dan 4.34 Miliar, adapun target tahun ini mencapai Rp72 Miliar dan Rp11 Miliar. Penawaran awal 15 - 27 Desember 2017, penawaran umum 3 - 9 Januari 2018, listing 16 Januari 2018. 

ADHI - Proyek Royal Sentul Park 
PT Adhi Karya (ADHI) membukukan marketing sales sekitar Rp 137.9 Miliar dalam proyek Royal Sentul Park yang dibangun di kawasan LRT City, yang mulai dipasarkan sejak September lalu. Ditargetkan selesai pada tahun 2019, serah terima kunci pada Juni 2020. Pekerjaan konstruksi Royal Sentul Park dimulai sejak bulan Mei lalu.

Nilai investasi pembangunan tahap pertama mencapai Rp 679 Miliar dari total nilai investasi mencapai Rp 3 Triliun. ADHI akan membangun 11 menara yang mencakup hunian, komersial, hingga perkantoran dalam Proyek Royal Sentul Park. 

BIPI - Non-preemptive rights 
PT Benakat Integra (BIPI) berencana private placement dengan menerbitkan maksimal 3.65 miliar lembar saham biasa seri B (10% saham) tanpa HMETD (non-preemptive rights) pada harga Rp 86 sehingga target perolehan dana mencapai Rp 313.97 Miliar.

Beberapa pihak yang akan membeli saham baru BIPI adalah PT Risco Investama Lestari sebesar 36.52% dari saham baru, Knight Investments Pte. Ltd. sebesar 18.26% dari saham baru, PT Baskara Timur Kencana sebesar 18.26% dari saham baru, PT Inti Bumi Artha sebesar 18.26% dari saham baru, dan PT Geolink Indonesia sebesar 8.7% dari saham baru.

Para investor akan menyetorkan modalnya pada 22 Desember 2017. Dana hasil non-preemptive rights akan digunakan untuk modal kerja dan rencana ekspansi. 

ENRG - Konversi utang Rp437.19 Miliar 
PT Energi Mega Persada (ENRG) berencana melakukan 2 aksi korporasi dalam rangka restrukturisasi utang yaitu buyback saham yang sekarang dimiliki oleh PT Danatama Makmur sebagai standby-buyer aksi reverse-stock-split beberapa waktu yang lalu, serta private placement 4.2 Miliar saham (40.65% dari modal) pada harga Rp104 sehingga total raihan dana mencapai Rp437.19 Miliar. 

GIAA - Belanja modal 
PT Garuda Indonesia (GIAA) tidak ada rencana membeli pesawat baru tahun depan sehingga perseroan hanya mengalokasikan belanja modal senilai US$ 100 - US$ 200 Juta untuk perawatan rutin.

Sumber dana berasal dari dana oprasional dan penerbitan obligasi global. GIAA akan menerbitkan obligasi global berdenominasi US Dollar senilai US$ 200 - US$ 300 Juta. Perseroan juga akan meningkatkan utilisasi pesawat dari 9 jam 40 menit pada akhir tahun menjadi 10 jam 15 menit pada tahun depan. Untuk itu, frekuensi penerbangan ke beberapa rute yang sudah ada akan ditambah. 

TLKM - Akuisisi Nutech Integrasi senilai Rp24 Miliar 
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) mengakuisisi PT Nutech Integrasi yang bergerak di bidang ICT (information & communication technology) untuk sektor transportasi, telekomunikasi, logistik, lembaga keuangan, ritel, serta perjalanan pariwisata. Nilai akuisisi mencapai Rp24 Miliar. 

UNVR - Jual bisnis margarin 
Unilever Global telah menjual unit bisnis olesan makanan (spread) kepada Kohlberg Kravis Roberts (KKR) senilai US$ 8.04 Miliar, dimana Blue Band merupakan salah satu merek yang dijual. Penjualan salah satu merek market leader pasar margarin di Indonesia ini tidak berdampak signifikan dikarenakan kontribusi terhadap pendapatan UNVR hanya sekitar 1.5%. 

WSKT - Target kontrak baru dan laba bersih 
PT Waskita Karya (WSKT) menargetkan kontrak baru sekitar Rp 70 Triliun pada tahun 2018, naik 27.27% dari tahun 2017 yang diestimasi Rp 55 Triliun. Laba bersih optimis bisa mencapai Rp 5.3 Triliun, naik 32.5% dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar Rp 4 Triliun. Sementara itu, konsorsium dari IDB, Saudi Arabian Oil Co, dan Khazanah Bhd dikabarkan berniat membeli saham perseroan di PT Waskita Toll Road.