ANALIS MARKET (18/12/2017) : IHSG Hari Ini Diperkirakan Bergerak Mixed Cenderung Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas pada Senin (18/12/2017) menyebutkan, secara teknikal analisis, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat dengan support diprediksi berada di level 6,055 dan resistance di level 6,180.

Sementara itu, dari faktor eksternal, Indeks saham AS bergerak lebih tinggi pada akhir pekan (15/12) lalu. Parlemen AS dijadwalkan mengesahkan UU Reformasi Pajak pekan ini. 

Adapun Indeks Nikkei 225 dan All Ordinaries dibuka naik pagi ini, sementara Kospi turun. 

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

LPKR - Rights issue  
PT Lippo Karawaci (LPKR) akan rights issue 1.45 miliar saham baru dengan target dana Rp 600 Miliar. Rencana aksi korporasi ini telah mendapatkan izin dari RUPSLB 15 Desember. Sekitar 90% dana hasil rights issue untuk menambah kepemilikan saham di LPCK.

LPKR berharap rencana itu dapat terlaksana pada akhir 1Q 2018. LPKR belum menentukan underwriter dalam aksi tersebut dan standby buyer rights issue LPKR adalah pemegang saham utama perusahaan. 

SRIL- Akuisisi dua perusahaan teksti  
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) akan mengakuisisi 2 perusahaan tekstil yaitu PT Primayudha Mandirijaya (PM) dan PT Bitratex Industries (BI) melalui anak usahanya PT Sinar Pantja Djaja. Kedua perusahaan yang menjadi target akuisisi adalah produsen benang pintal dengan target pasar ekspor. 

KRAS - Pasok Wire Rod Otomotif 
PT Krakatau Steel (KRAS) bekerja sama dengan Sango Corporation untuk mengembangkan produk baja bernilai tambah tinggi untuk memenuhi industri otomotif. Sango dari Jepang sepakat unuk menginvestasikan dana di sektor ini hingga mencapai US$ 95 Juta. Pada tahap awal, KRAS akan memproduksi batang kawat atau wire rod sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh Sango. Sango adalah perusahaan memasok komponen otomotif global. Pasca penandatangan kesepakatan ini, diperkirakan 1Q 2018 produksi wire rod milik KRAS dapat mulai berjalan.