ANALIS MARKET (27/11/2017) : IHSG Masih Akan Bergerak Mixed Cenderung Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id “ Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, secara teknikal, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tertahan pada support MA20, sehingga hari ini diperkirakan masih akan bergerak mixed cenderung menguat.

Support berpotensi di level 6,005 dan resistance di level 6,125, sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Senin (27/11/2017).

Beberapa faktor mempengaruhi prediksi tersebut, antara lain; Indeks saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir pekan. Investor meyakini belanja konsumen meningkat di musim liburan Thanksgiving yang diikuti oleh Black Friday.  

Adapun Indeks Nikkei 225, Kospi, dan All Ordinaries dibuka naik pagi ini.  

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen dan aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

Krisis Politik Eropa 
Partai pimpinan Kanselir Jerman Angela Merkel masih belum berhasil membentuk pemerintahan dengan koalisi yang kuat dan stabil, karena beberapa partai besar lain masih menolak untuk bergabung dan memilih untuk menjadi koalisi. Sementara kepala pemerintahan Irlandia Frances Fitzgerald saat ini sedang menghadapi skandal email yang dapat saja berujung pada mosi tidak percaya. 

WSKT - 15 Investor Minati Divestasi Tol 
PT. Waskita Karya (WSKT) menyatakan telah ada 15 investor yang saat ini berminat terhadap rencana perseroan untuk melakukan divestasi terhadap beberapa ruas jalan tol yang dikelola anak usahanya PT. Waskita Toll Road (WTR). Selain 7 ruas Trans Jawa, WTR juga menawarkan 3 ruas lainnya yaitu Becakayu, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Kayu Agung-Palembang-Betung. 

CPRO - Restrukturisasi Utang 
PT. Central Proteina Prima (CPRO) menargetkan restrukturisasi utang obligasi senilai US$ 331 Juta pada tahun depan, dimana utang obligasi senilai US$ 145.7 Juta akan direstrukturisasi dengan penerbitan obligasi baru, sedangkan utang senilai US$ 185.7 juta akan direstrukturisasi menjadi saham seri B lewat mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebh dahulu. 

BBRI - Akuisisi 35% saham Bahana Artha Ventura 
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) resmi mengakuisisi 35% saham PT. Bahana Artha Ventura (BAV) senilai Rp 71.32 Miliar. Pemilihan akuisisi BAV berdasarkan kesamaan fokus bisnis di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga akuisisi tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran BBRI dalam pengembangan pelaku usaha UMKM.

Disamping itu, BAV dan anak usaha BAV tersebar di seluruh daerah sehingga akan mendukung peran BBRI dalam penyertaan pada perusahaan non keuangan dan program pemerintah lainnya. Pasca akuisisi, PT Bahana Pembina Usaha Indonesia (BPUI) masih menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 131,521 lembar saham (64.65% saham) dan Koperasi BPUI memiliki 721 saham (0.35% saham). 

ANTM - Berencana Divestasi PLTU Kepada PTBA 
PT. Aneka Tambang (ANTM) berencana divestasi PLTU Pomalaa Sulawesi Tenggara yang berkapasitas 2x30 MW kepada PT. Bukit Asam (PTBA). Adapun nilai investasi ANTM di proyek tersebut mencapai Rp 3 Triliun. Langkah ini merupakan salah satu upaya sinergi BUMN Tambang. 

BBCA - Tingkatkan kepemilikan atas CSF 
PT Bank Central Asia (BBCA) menyelesaikan traksaksi pembelian 30% saham PT Central Santosa Finance (CSF) dari PT Multikem Suplindo (bukan pihak terafiliasi) senilai Rp 220 Miliar. Sebelumnya BBCA telah memiliki 70% saham CSF dimana 45% saham CSF dimiliki secara langsung dan 25% dimiliki melali anak perusahaan, PT BCA Finance.

Dengan memiliki 100% saham CSF, manajemen berharap dapat meningkatkan integrasi bisnis untuk menyelaraskan strategi dan kegiatan usaha CSF dengan BBCA. 

IPO - PT Pelita Samudera Shipping 
Akan melepas 1.01 miliar lembar saham (20% saham) pada harga Rp 135 per saham sehingga akan meraih dana Rp 136.35 Miliar, dimana 60% akan digunakan untuk membeli 1 kapal mother vessel senilai US$ 800 Juta untuk meningkatkan kapasitas armada. Perusahaan telah menandatangani memorandum of agreement (MOA) dengan Creativity Navigation Co Pte Ltd pada 11 Oktober terkait pembelian kapal.

Sekitar 20% dana IPO akan digunakan untuk melunasi sebagian utang ke Bank UOB Singapura dan sisa dana iPO akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan bakar dan suku cadang pemeliharaan. Penawaran umum 27-29 November, listing 5 Desember 2017.