ANALIS MARKET (24/11/2017) : Pasar Obligasi Bervariasi, Investor Harus Hati-Hati Dalam Mengambil Keputusan Beli

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi diperdagangan Kamis (23/11) kemarin masih terlihat ragu untuk mengalami kenaikkan.

Tenor jangka pendek masih mengalami penguatan namun tidak banyak. Justru tenor jangka Panjang yang mulai mengalami stagnan.

"Sejauh ini perubahan daya jual menjadi daya beli masih menjadi penopang harga obligasi untuk tetap berada di atas," ujar Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Adapun pagi ini, lanjut Nico, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif, dengan pergerakan naik turun sebesar 55 bps.

Pergerakan seperti ini justru membuat para pelaku pasar dan investor menjadi bias untuk mengambil keputusan. Di satu sisi, level resistensi telah terlewati, namun disatu sisi lain, ruang penguatan sudah sangat teramat terbatas.

Disatu sisi lagi, sambung Nico, harga obligasi seharusnya sudah mengalami penurunan, namun disatu sisi perubahan stigma daya jual menjadi daya beli menjadi kekuatan obligasi untuk terus bertahan.

Menurut Nico, perubahan stigma ini didukung oleh masuknya asing ke pasar obligasi sebesar 0.3%. Tentu hal ini menjadi kekuatan bagi pasar obligasi. Namun sejauh ini penguatan yang terjadi masih dapat dikatakan rapuh.

Oleh sebab itu, para pelaku pasar dan investor harus hati-hati dalam mengambil keputusan beli saat ini.

"Setiap riak yang terjadi, justru dapat digunakan sebuah kesempatan untuk dapat menjual di harga tertinggi," kata Nico.

Sementara itu, notulensi ECB kemarin meskipun secara umum setuju mengenai program pembelian obligasi, namun masih banyak pihak yang protes akan hal ini, karena mereka menginginkan batas waktu yang jelas, meskipun sebelumnya telah diumumkan program ini diperkirakan akan selesai pada bulan September 2018 nanti.

"Ternyata baik obligasi maupun ECB sedang mengalami 2 sisi hati," ujar Nico.

"Kami merekomendasikan hold hari ini sembari menanti konsistensi arah obligasi. Hal ini akan menjadi tolok ukur sejauh mana obligasi dapat bertahan di area penguatan," tandas Nico.