ANALIS MARKET (21/11/2017) : IHSG Berpeluang Untuk Kembali Terkoreksi Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang untuk kembali terkoreksi hari ini, setelah pada 2 hari terakhir membentuk pola shooting star.

"Diprediksi support berada di level 5,990 dan resistance di level 6,110," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Selasa (21/11/2017).

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Indeks saham di AS dan Eropa berhasil rebound kemarin, meskipun terjadi ketidakpastian politik di Jerman dimana Kanselir Angela Merkel baru saja gagal mendapatkan dukungan dari partai lain untuk membentuk koalisi yang kuat. 

Sedangkan pertemuan OPEC pekan depan dapat menentukan arah pergerakan harga minyak. Adapun Indeks Nikkei 225, Kospi, dan All Ordinaries dibuka naik pagi ini. 

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

Industri Batubara dan Energi 
Keputusan PLN untuk melakukan negosiasi penurunan tarif jual-beli listrik atas beberapa PLTU swasta baru dikhawatirkan dapat menghambat ekspansi emiten pertambangan batubara ke sektor kelistrikan. 

IPO Wika Gedung 
Menetapkan harga perdana Rp290 sehingga akan menghimpun dana hingga Rp832.88 Miliar. Penawaran Umum 22 - 24 November, listing 30 November. 

ADHI - Kontrak baru 
PT Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru Rp31.6 Triliun hingga Oktober 2017. Naik sekitar Rp1.6 Triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp30 Triliun. Lini bisnis kontruksi dan energy menjadi penyumbang terbesar kontrak baru tersebut sebesar Rp 96.1% atau setara Rp 30.36 Triliun dan selebihnya berasal dari lini bisnis lainnya.

Proyek jalan, jembatan, dan kereta ringan mengambil prosi sebesar Rp21.58 Triliun (68.3%), proyek gedung menyumbang sekitar Rp7.48 Triliun (23.7%) dan proyek lain-lainnya sekitar Rp2.52 Triliun (8%).

SSMS - Rencana emisi obligasi global 
PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) berencana merilis obligasi global pada 1Q 2018 senilai US$ 300 Juta yang sebelumnya sempat tertunda. Penundaan dikarenakan volatilitas tinggi di pasar obligasi global namun rencana masih akan dilanjutkan pada tahun depan. Dana akan digunakan untuk refinancing dan operasional perusahaan.

Surat utang ini diperkirakan mendapatkan peringkat B1 dari Moody's dan B+ dari Fitch. Untuk nilai kupon masih menunggu keadaan pasar.

KREN dan MCAS - Akuisisi MatchMove Indonesia 
PT. Krena Graha Investama (KREN) dan PT. M-Cash Integrasi (MCAS) mengakuisisi 29.82% saham MatchMove Indonesia yang bergerak di bidang fintech dan mempersiapkannya untuk IPO tahun depan.