ANALIS MARKET (10/11/2017) : Daya Jual Masih Tinggi Mendorong Pasar Obligasi Hari Ini Untuk Tertekan
Pasardana.id - Riset harian Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi Kamis (09/11) kemarin terlihat cukup aktif, meskipun harga ditutup flat. Tidak adanya pergerakan harga ini membuat pasar obligasi akan terlihat sideways.
“Pagi ini pasar obligasi berdurasi 5 tahun dan 10 tahun diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas, namun untuk obligasi berdurasi 15 tahun dan 20 tahun pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas," terang Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Ditambahkan, meskipun ruang penguatan masih terlihat khususnya obligasi berdurasi 5 tahun dan 10 tahun, namun daya jual yang masih tinggi akan mendorong pasar obligasi untuk tertekan, yang justru akan membuat pasar obligasi berdurasi 5 tahun dan 10 tahun akan cenderung mengikuti pergerakan harga obligasi berdurasi 15 tahun dan 20 tahun.
Sementara itu, melihat bulletin ekonomi yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Eropa terlihat mereka optimis untuk menatap masa depan, khususnya menjaga inflasi untuk menuju target 2%.
Menurut Nico, untuk menuju target ekonomi yang ditetapkan, Bank Sentral Eropa akan terus melakukan pembelian asset 60 miliar, dan akan dilanjutkan 30 miliar tahun depan, dan mereka akan terus menjaga proses ini.
“Kami merekomendasikan jual untuk obligasi berdurasi 15 tahun dan 20 tahun dengan volume kecil, dan hold untuk obligasi berdurasi 5 tahun dan 10 tahun. Pergerakan market harus terus dicermati lebih lanjut, tatkala fase penurunan masih terus terjadi," tandas Nico.
Berikut ini beberapa berita obligasi domestik yang layak dicermati pelaku pasar;
1. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap II 2017 senilai Rp 800 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II SMRA dengan target perolehan dana maksimal Rp 3 triliun.
Obligasi ini bertenor tiga tahun hingga 28 November 2020. Adapun kupon yang berlaku sebesar 8,8% per tahun. SMRA akan menggunakan dana hasil obligasi untuk melunasi sebagian utang perusahaan.
2. PT Bank OCBC NISP Tbk siap menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 senilai Rp 2 triliun. Seri pertama dengan tenor 370 hari dengan indikasi kupon bunga 5,85% - 6,25% per tahun. Kedua, seri B diterbitkan dengan tenor 2 tahun serta indikasi kupon 6,50% - 7,00% per tahun dan ketiga seri C dengan tenor 3 tahun dengan indikasi kupon 7,00% - 7,40% per tahun. Bunga akan dibayarkan setiap tiga bulan.
Obligasi bank dengan kode saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) NISP ini mendapat peringkat idAAA dari Pefindo. Obligasi ini diterbitkan dengan tanpa jaminan khusus alias clean basis. Rencananya, dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp2 triliun itu akan digunakan untuk pertumbuhan usaha OCBC NISP yakni untuk kredit.
3. PT Bank Maybank Indonesia Tbk mengaku siap menerbitkan sisa obligasi berkelanjutan (PUB) pada tahun depan. Tercatat dari Rp 5 triliun obligasi yang disetujui, sebanyak Rp 2 triliun sudah dipakai. Bank berkode BNII ini memiliki sisa penerbitan obligasi sampai kuartal I-2019 sebesar Rp 3 triliun.
4. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) akan merilis obligasi senilai Rp 650 miliar. Obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan II LTLS maksimal Rp 1 triliun. Seri A memiliki nilai pokok Rp 364,5 miliar dengan kupon 9% per tahun dan tenor selama tiga tahun hingga 28 November 2020. Seri B memiliki nilai pokok Rp 285,5 miliar.
Adapun kupon yang ditetapkan sebesar 10% dengan tenor hingga 2022. Seluruh dana hasil obligasi LTLS akan digunakan untuk modal kerja. Obligasi LTLS tahap II ini memperoleh rating idA- dari lembaga Pemeringkat Pefindo.

