Perluasan Jaringan Bikin Laba Prodia Melesat 238%

Pasardana.id - Strategi PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) untuk memperluas jejaring layanannya dan meningkatkan efisiensi operasional membuahkan hasil positif. Sampai kuartal III 2017, Prodia berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10,17% menjadi Rp1,04 triliun dibandingkan dengan kuartal III 2016 sebesar Rp945,65 miliar.
Peningkatan pendapatan tersebut diperkirakan di atas rata-rata pertumbuhan pendapatan sektor retail pada umumnya. Selain itu, laba bersih Perseroan tumbuh sebesar 238% menjadi Rp98,91 miliar dibandingkan dengan periode yang sama 2016 sebesar Rp29,22 miliar. Total aset pada kuartal III 2017 mencapai Rp1,86 triliun.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengatakan, strategi perusahaan memperluas jejaring dan melakukan inovasi layanan terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja perseroan.
Hal ini dapat dilihat dari pendapatan dan laba bersih yang terus tumbuh secara berkesinambungan selama 2017. Selain itu, upaya manajemen dalam meningkatkan efisiensi operasional juga berdampak positif terhadap fundamental perseroan.
“Kami berhasil meningkatkan pendapatan dan melakukan efisiensi operasional secara optimal, sehingga pendapatan dan laba bersih berhasil mengalami kenaikan yang cukup baik," kata Dewi, di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Dewi optimistis Prodia mampu menjaga momentum pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Jumlah hari kerja yang lebih banyak dibanding pada sembilan bulan pertama 2017 dan tren pemeriksaan yang banyak dilakukan oleh korporasi di akhir tahun, merupakan peluang bagi Prodia untuk mengoptimalkan layanannya.
Setiap tahun, Prodia melayani kurang lebih 14 juta pemeriksaan dengan kunjungan pelanggan mencapai lebih dari 2 juta orang.
Hingga kuartal III 2017, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 274 outlet, termasuk 132 laboratorium klinik di 31 provinsi dan 116 kota di seluruh Indonesia, dua diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine.
“Sebagai pionir laboratorium klinik di Indonesia, Prodia selalu berinovasi dalam mengembangkan layanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia. Prodia berkomitmen menjadi Next Generation Healthcare Provider di Indonesia yang dapat memberikan one stop services bagi pelanggannya. Selain itu, Prodia ikut berperan serta menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia," jelas Dewi.
Sejalan dengan langkah perseroan untuk melakukan Initial Public offering (IPO) di akhir tahun 2016 lalu, Prodia tetap fokus untuk memperluas jejaring layanannya di Indonesia.
Sesuai rencana, sebanyak 67% dana IPO akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring layanan. Untuk itu, sampai akhir tahun ini Prodia masih akan menambah jejaring layanannya dan beroperasi di 33 propinsi di Indonesia.