Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Kemarin Senilai Rp19,43 Triliun dari 39 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (4/1/2017) kemarin, tercatat senilai Rp19,43 triliun dari 39 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana volume perdagangan Surat Utang Negara seri acuan yang dilaporkan hanya senilai Rp1,39 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0070 (15 Maret 2024) mendominasi volume perdagangan Surat Utang Negara dengan volume perdagangan yang dilaporkan mencapai Rp10,99 triliun dari 21 kali transaksi di harga rata - rata 103,20% dan diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 (15 September 2026) senilai Rp1,14 triliun dari 37 kali transaksi di harga rata - rata 103,95%,ââÅ¡¬ jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Lebih lanjut dikatakan, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp487,8 miliar dari 35 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Medco Energi International III Tahun 2012 (MEDC03) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp99,6 miliar sekaligus yang paling aktif diperdagangkan, sebanyak 18 kali transaksi di harga rata - rata 99,77% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 (BNLI01SBCN2) senilai Rp36 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,05%,ââÅ¡¬ ungkapnya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 36,00 pts (0,27%) pada level 13440,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika.

Bergerak pada kisaran 13422,00 hingga 13482,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan di awal perdagangan namun bergerak menguat hingga berakhirnya sesi perdagangan.

Mata uang Dollar Singapura (SGD) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Yuan China (CNY) dan rupiah.

Adapun mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Baht Thailand (THB).