MARKET REVIEW Senin (30/1/2017)
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Senin, 30 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola pergerakan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review, berikut ini:
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup variatif dengan kecenderungan melemah tipis. Dow Jones tercatat melemah -0.04% pada level 20,093.78, sedangkan S&P 500 tercatat mengalami pelemahan -0.09% pada level 2,294.69, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.10% pada level 5,660.78.
Sedangkan EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan +0.12% pada level 24.43.
Pergerakan Bursa Wall Street terjadi ditengah data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang tercatat tumbuh 1.9% QoQ pada kuartal IV 2016, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 3.5% QoQ.
Angka tersebut juga lebih rendah dari perkiraan konsensus yang sebesar 2.2%. Selain itu data Indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis oleh The University of Michigan tercatat pada level 98.5, merupakan hasil tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Hal tersebut merefleksikan optimisme dari kebijakan Donald Trump yang akan memangkas pajak dan menciptakan lapangan kerja demi percepatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.464% dari sebelumnya pada level 2.525% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.35% dan saat ini berada pada level 100.18.
Pelemahan Dollar Amerika Serikat terjadi karena rilis data GDP Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan konsensus.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami pelemahan, dimana minyak WTI melemah -0.28% pada level 53.02 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.36% pada level 55.32 USD/barel.
Harga Emas mengalami penguatan sebesar +0.35% pada level 1,195.41, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami pelemahan cukup dalam -1.43% pada level 82.60 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penurunan -1.22% pada level 3,087 RM/metric tonnes.
Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.02% pada level 268.90 USD/lb.
Seiring pelemahan Dollar Amerika Serikat akibat dari pertumbuhan GDP Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan consensus, maka investor cenderung mengalihkan dana investasi pada instrument emas.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah mengalami pelemahan sebesar -0.25% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,359 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
Secara trend, bisa dilihat Rupiah masih memiliki peluang untuk menguat ditengah pelemahan Dollar Amerika Serikat.
Pada Jumat, 27 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan -4.793 poin atau -0.090% pada level 5,312.840. Tetapi Investor Asing mencatatkan net buy 379.9 Milyar.
Seiring terjadi pelemahan Bursa Amerika dan Bursa Asia serta pelemahan harga komoditas, IHSG diperkirakan akan diperdagangkan pada zona merah.
Tetapi pelemahan akan bersifat terbatas, karena IHSG akan memanfaatkan momentum pelemahan Dollar Amerika Serikat, sehingga Rupiah akan menguat dan menopang IHSG.
IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,300 - 5,350.

