ANALIS : Pelaku Pasar Wait and See, Harga SUN Diprediksi Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas di tengah pelaku pasar yang masih akan mencermati pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh pemerintah.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pada hari ini pemerintah berencana untuk menerbitkan Surat Utang Negara melalui lelang dengan target penerbitan senilai Rp15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Lelang perdana di tahun 2017 tersebut akan menentukan arah pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini,ââÅ¡¬ jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Selain lelang, lanjut I Made, pelaku pasar juga akan mencermati data ekonomi yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik, yaitu data inflasi di bulan Desember 2016.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Analis memperkirakan bahwa di bulan Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,45% (MoM) dengan inflasi tahunan (YoY) sebesar 3,05%. Dengan demikian, di tahun 2016 inflasi di berada di batas bawah dari target inflasi yang berada pada kisaran 3,0% - 5,0%,ââÅ¡¬ tutur I Made.
Lebih lanjut I Made mengungkapkan, dari perdagangan Surat utang global, pergerakan imbal hasil di akhir tahun 2016 lalu, juga cenderung mengalami penurunan dimana untuk imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun ada level 2,446% meskipun jika dibandingkan dengan posisi di akhir tahun 2015.
Imbal hasil dari US Treasury terlihat mengalami kenaikan seiring dengan ekspketasi kenaikan inflasi di tahun 2017 serta keputusan dari Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 bpd di bulan Desember 2016. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup pada level 0,19% dan 1,24%.
Adapun secara teknikal, menurut I Made, harga Surat Utang Negara yang masih berada pada area konsolidasi kami perkirakan akan turut mempengaruhi terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek, dengan kecenderungan arah pergerakan yang mendatar (sideways).
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder terutama setelah pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara,ââÅ¡¬ ujarnya.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Strategi trading masih kami sarankan kepada investor di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang masih akan bergerak berfluktuasi di awal tahun 2017 jelang pelantikan Presiden Amerika Serikat serta susunan kabinet beserta program kerja yang akan disampaikan.,ââÅ¡¬ jelas dia.
Asal tahu saja, di tahun 2017, pemerintah mulai memberlakukan empat seri Surat Utang Negara seri acuan untuk menggantikan beberapa seri sebelumnya, yaitu seri FR0061 (7,00%; 15 Mei 2022) menggantikan seri FR0053, seri FR0059 (7,00%; 15 Mei 2027) menggantikan seri FR0056, Seri FR0074 (7,50%; 15 Agustus 2032) menggantikan seri FR0073 dan Seri FR0072 (8,25%;15 Mei 2036) masih akan menjadi seri acuan untuk tenor 20 tahun.

