Harga SUN Kembali Mengalami Pelemahan Diperdagangan Kemarin

foto : istimewa

Pasardana.id - Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah tidak cukup mampu menahan terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Kamis, 27 Januari 2017.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pergerakan harga Surat Utang Negara yang kembali mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh pergerakan harga surat utang global yang juga mengalami pelemahan sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (27/1/2016).

DijeIaskan, imbal hasil Surat Utang Negara bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan, berkisar antara 1 - 7 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 2,9 bps.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 25 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan sebesar 6 - 7 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berisar antara 25 - 40 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan hingga sebesar 7 bps setelah mengalami perubahan harga yang berkisar antara 10 - 60 bps.

Menurut I Made, investor pada perdagangan kemarin kembali melanjutkan aksi jual di tengah terkoreksinya harga surat utang global serta rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pergerakan nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan terhadap dollar Amerika tidak cukup mampu menahan terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,ââÅ¡¬ terangnya.

Dengan adanya koreksi tersebut, lanjut dia, imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 6 bps di level 7,162%.

 

 

 

Sementara itu, imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 7,565% dan 8,084%. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 7,864%.