MARKET REVIEW Kamis (26/1/2017)
Pasardana.id - Dalam paapran risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola pergerakan di lantai Bursa Efek Indonesia hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup kembali mengalami penguatan. Dow Jones tercatat menguat +0.78% pada level 20,068.51, sedangkan S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.80% pada level 2,298.37, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.99% pada level 5,656.34.
Sedangkan EIDO merupakan Indeks yang memuat saham ââÅ¡¬“ saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan +0.24% pada level 24.55.
Penguatan Bursa Wall Street terjadi setelah data laba perusahaan tercatat positif. Dow Jones mampu melewati level psikologis 20,000.
Data positif dari laba perusahaan mampu memberikan optimisme kembali pada investor, sektor keuangan dan teknologi mengalami kenaikan karena menjadi incaran investor ditengah optimisme pertumbuhan ekonomi.
Investor telah memahami bahwa saham berbasis keuangan dan teknologi yang akan mendapatkan dampak positif dari percepatan pertumbuhan ekonomi.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami kenaikan pada level 2.525% dari sebelumnya pada level 2.454% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan cukup dalam sebesar -0.48% hingga menembus level 100 dan saat ini berada pada level 99.869.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami rebound setelah bergerak melemah pada perdagangan kemarin, dimana minyak WTI menguat +0.59% pada level 53.06 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +0.58% pada level 55.40 USD/barel.
Harga Emas mengalami pelemahan sebesar -0.20% pada level 1,198.26, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 tidak mengalami perubahan pada level 83.70 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penurunan -0.76% pada level 3,125 RM/metric tonnes.
Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.06% pada level 270.85 USD/lb.
Trend pelemahan yang masih terjadi pada harga minyak mentah dunia dipengaruhi oleh rilis data dari Energy Information Administration (EIA) mengenai cadangan minyak Amerika Serikat yang mengalami peningkatan menjadi 2.84 juta barel, dari pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 2.347 juta barel.
Investor perlu tetap waspada akan kebijakan Donald Trump yang mencabut pembatasan produksi untuk cadangan energi, termasuk shale, minyak, gas alam, dan batubara bersih. Karena Trump menilai dengan dicabutnya pembatasan tersebut, akan menghasilkan pekerjaan senilai US$ 50 Triliun.
Dengan adanya pencabutan tersebut maka diperkirakan cadangan minyak Amerika akan terus meningkat dan akan mengganggu rencana OPEC yang berusaha menstabilkan harga minyak mentah dunia.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, data Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia tercatat sebesar 2.1% YoY pada kuartal IV 2016, angka tersebut lebih rendah dari kuartal III yang tercatat sebesar 7.8% YoY.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2016 mencapai Rp 612,8 triliun.
Jumlah ini melewati target yang ditetapkan sebesar Rp 594,8 triliun. Jika dibanding pencapaian di 2015, realisasi investasi di 2016 tumbuh 12,4% dari Rp 545,4 triliun. Pencapaian 2016 itu terdiri atas realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 216,2 triliun dan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 396,6 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga mencatat realisasi investasi di luar Jawa sepanjang 2016 mencapai Rp 284,1 triliun. Angka itu tumbuh 14,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 248,7 triliun.
Rupiah mengalami pelemahan tipis sebesar -0.07% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,340 menurut kurs tengah Bank Indonesia. Secara trend, bisa dilihat Rupiah masih memiliki peluang untuk menguat ditengah pelemahan Dollar yang hingga saat ini telah mencapai level 99.869.
Pada Rabu, 25 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan +1.694 poin atau +0.032% pada level 5,293.782. Tetapi Investor Asing mencatatkan net buy 388.1 Milyar.
Penguatan Rupiah sebagai imbas dari pelemahan Dollar Amerika Serikat diperkirakan mampu menjadi katalis positif pada IHSG, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan namun bersifat terbatas dipengaruhi aksi profit taking.
Perlu diketahui penguatan IHSG masih belum didukung oleh saham ââÅ¡¬“ saham blue chip, maka dari itu akumulasi pada saham blue chip masih dapat dilakukan.
IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,250 ââÅ¡¬“ 5,350.

