MARKET REVIEW Rabu (25/1/2017)
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pergerakan harga di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan. Dow Jones tercatat menguat +0.57% pada level 19,912.71, sedangkan S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.66% pada level 2,280.07, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.86% pada level 5,600.96.
Sedangkan EIDO merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan +1.03% pada level 24.49.
Penguatan Bursa Wall Street lebih didukung oleh data kinerja keuangan emiten yang tercatat positif pada kuartal IV 2016.
Menurut Thomson Reuters I/B/E/S, keuntungan perusahaan S & P 500 diperkirakan telah meningkat 6,7 % pada kuartal terakhir, menandai pertumbuhan terkuat dalam dua tahun. Sektor material melonjak 2,5 % untuk hari terbaik mereka sejak Maret.
Sektor ini ditopang oleh kenaikan saham DuPont 4,5 %, yang melaporkan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan. Saham IBM naik 2,8 %, dan Intel naik 2,3 %.
Serta saham Yahoo naik 3,5 % setelah perusahaan melaporkan lebih baik dari perkiraan laba dan pendapatan kuartalan dan mengatakan penjualan bisnis inti internet untuk Verizon harus diselesaikan pada kuartal kedua.
Saat ini Investor sedikit mengalihkan pandangan pada kinerja fundamental perusahaan dibandingkan issue politik yang terjadi pasca pelantikan Donald Trump.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami kenaikan pada level 2.454% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.10% pada level 100.250. Pasar berpandangan bahwa kebijakan Donald Trump mengenai pemangkasan pajak akan berdampak negative terhadap Dollar Amerika Serikat.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia bergerak melemah pada pagi hari ini, dimana minyak WTI melemah -0.51% pada level 52.91 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.45% pada level 55.19 USD/barel.
Harga Emas mengalami penguatan tipis sebesar +0.01% pada level 1,209.09, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penguatan sebesar +0.18% level 83.70 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami rebound cukup signifikan +1.71% pada level 3,149 RM/metric tonnes pasca pelemahan yang cukup dalam. Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.15% pada level 270.45 USD/lb pasca penguatan yang terjadi.
Pergerakan harga minyak mentah dunia terus mengalami pelemahan walaupun OPEC dan negara produsen minyak lainnya sepakat untuk memangkas produksi untuk menstabilkan harga minyak mentah dunia. Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan Donald Trump yang mencabut pembatasan produksi untuk cadangan energi, termasuk shale, minyak, gas alam, dan batubara bersih.
Karena Trump menilai dengan dicabutnya pembatasan tersebut, akan menghasilkan pekerjaan senilai US$ 50 Triliun.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah mengalami penguatan sebesar +0.32% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,330 menurut kurs tengah Bank Indonesia. Pelemahan Dollar Amerika Serikat mampu dijadikan momentum untuk penguatan Rupiah, terutama karena perekonomian Indonesia masih cukup stabil.
Pada Selasa, 24 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan +41.120 poin atau +0.783% pada level 5,292.088. Tetapi Investor Asing masih mencatatkan net sell 184.2 Milyar.
Pada hari ini, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatan dan masih ditopang oleh saham - saham dengan kapitalisasi pasar yang besar.
Penguatan IHSG diperkirakan akan ditopang oleh penguatan EIDO dan penguatan Rupiah.
IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 5,300 - 5,350.

