MARKET REVIEW Selasa (24/1/2017)
Pasardana.id ââÅ¡¬“ Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diperkirakan bakal mempengaruhi pola pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami pelemahan. Dow Jones tercatat melemah -0.14% pada level 19,799.85, sedangkan S&P 500 tercatat mengalami pelemahan -0.27% pada level 2,265.20, dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.04% pada level 5,552.95.
Sedangkan EIDO merupakan Indeks yang memuat saham ââÅ¡¬“ saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan +1.42% pada level 24.42.
Pergerakan Bursa Wall Street masih dipengaruhi oleh kebijakan inti Donald Trump seperti penarikan diri Amerika Serikat dari kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP) dan renegosiasi perjanjian perdagangan the North American Free Trade Agreement (NAFTA).
Selain itu, investor juga masih mengamati detail kebijakan Donald Trump mengenai janji percepatan pertumbuhan Amerika Serikat, dan Donald Trump juga berusaha kerasa agar perusahaan besar berinvestasi kembali di Amerika Serikat dengan adanya pemangkasan pajak.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami pelemahan pada level 2.404% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.10% pada level 100.060. Pasar berpandangan bahwa kebijakan Donald Trump mengenai pemangkasan pajak akan berdampak negative terhadap Dollar Amerika Serikat.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia bergerak variatif, dimana minyak WTI menguat +0.71% pada level 52.79 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.32% pada level 55.31 USD/barel.
Harga Emas mengalami pelemahan sebesar -0.11% pada level 1,216.89 setelah mengalami penguatan pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penguatan sebesar +0.48% level 83.55 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami pelemahan -0.16% pada level 3,096 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami penguatan tipis +0.09% pada level 265.00 USD/lb.
Pergerakan harga minyak mentah dunia yang cenderung mengalami pelemahan dipengaruhi oleh rilis data Baker Hughes Oil yang mencatatkan penambahan jumlah pengeboran menjadi 551 pada pekan lalu, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 522. Angka tersebut juga merupakan tertinggi dalam tiga tahun. Hal ini diperkirakan akan lebih mempersulit agenda OPEC dalam menstabilkan harga.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah mengalami penguatan sebesar +0.07% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,372 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
Pelemahan Dollar Amerika Serikat mampu dijadikan momentum untuk penguatan Rupiah, terutama karena perekonomian Indonesia masih cukup stabil.
Pada Senin, 23 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan tipis -3.343 poin atau -0.064% pada level 5,250.968.
Investor Asing mencatatkan net sell dalam jumlah kecil 81 Milyar. Penguatan tipis pada IHSG terjadi karena dampak dari pelantikan Donald Trump terbilang relative kecil untuk Indonesia, selain itu kondisi perekonomian dalam negeri masih cenderung kuat, hal itu terbukti dari turunnya CDS Indonesia menjadi 149,32.
Pada hari ini, IHSG diperkirakan akan mengalami rebound dan akan ditopang oleh saham ââÅ¡¬“ saham dengan kapitalisasi pasar yang besar. Penguatan IHSG diperkirakan akan ditopang oleh penguatan EIDO dan penguatan Rupiah.
IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 5,200 ââÅ¡¬“ 5,300.

