MARKET REVIEW Kamis (19/1/2017)
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola pergerakan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup bervariasi ditengah pernyataan Federal Reserve yang cukup optimis dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi.
Dow Jones tercatat melemah -0.11% pada level 19,804.72, sedangkan S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.18% pada level 2,271.89, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.31% pada level 5,555.66.
EIDO merupakan Indeks yang memuat saham-saham layak investasi di Indonesia mengalami pelemahan -0.16% pada level 24.28.
Ditengah rilis data inflasi Amerika Serikat yang cukup positif pada bulan Desember, yaitu tercatat sebesar 0.3% MoM, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0.2% MoM dan secara tahunan tercatat sebesar 2.1% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.7% YoY.
The Fed memberikan pernyataan optimis akan kebijakan Donald Trump dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga kenaikan bunga The Fed akan berlangsung bertahap.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami kenaikan pada level 2.426% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami rebound sebesar +0.43% pada level 101.36.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan, dimana minyak WTI menguat +0.76% pada level 51.47 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +0.83% pada level 54.37 USD/barel.
Harga Emas mengalami koreksi sebesar -0.35% pada level 1,200.05, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami pelemahan sebesar -0.66% level 82.80 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami pelemahan -0.28% pada level 3,150 RM/metric tonnes.
Harga tembaga mengalami penguatan +0.17% pada level 262.10 USD/lb.
Penguatan harga komoditas secara keseluruhan terjadi karena optimisme perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang dipengaruhi oleh percepatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Eropa
Dari Eropa, data Inflasi tercatat sebesar 0.5% MoM pada bulan Desember, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -0.1% MoM dan secara tahunan tercatat sebesar 1.1% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0.6% YoY.
Jepang
Dari Jepang, Indeks Topix Jepang mengalami kenaikan sebesar +1.3% pada level 1,513.86 seiring pelemahan Yen sebesar -1.8% dan saat ini Yen diperdagangkan pada level 114.77 per USD. Pelemahan Yen terjadi setelah menguat sejak bulan November.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah mengalami penguatan sebesar +0.40% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,328 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
Rupiah berhasil memanfaatkan pelemahan Dollar Amerika Serikat, tetapi pada hari ini penguatan Dollar Amerika Serikat oleh karena data inflasi yang positif dan pernyataan The Fed mengenai pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dana menyebabkan Rupiah terkoreksi kembali.
Pada Rabu, 18 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan +27.846 poin atau +0.529% pada level 5,294.784. Investor Asing mencatatkan net buy sebesar 63.2 Milyar. Penguatan IHSG terjadi seiring penguatan Rupiah.
Pada hari ini penguatan IHSG masih akan berlanjut tetapi masih rawan koreksi terbebani oleh penguatan Dollar Amerika Serikat akibat dari pernyataan The Fed yang akan mengimbangi percepatan pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan suku bunga.
Walaupun begitu, IHSG masih memiliki fundamental yang cukup kuat sehingga koreksi yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.
IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 5,250 - 5,350.

