MARKET REVIEW Rabu (18/1/2017)
Pasardana.id ââÅ¡¬“ Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pola pergerakan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.
Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami pelemahan pasca pelaporan kinerja keuangan sektor keuangan Amerika Serikat untuk kuartal IV 2016 yang mengalami perbaikan.
Dow Jones tercatat melemah -0.30% pada level 19,826.77, S&P 500 tercatat mengalami pelemahan -0.30% pada level 2,267.89, dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.63% pada level 5,538.73.
EIDO merupakan Indeks yang memuat saham ââÅ¡¬“ saham layak investasi di Indonesia mengalami pelemahan -0.73% pada level 24.32.
Pergerakan pasar didominasi oleh sentiment politik Donald Trump dan Theresa May. Donald Trump dalam pernyataannya mengatakan bahwa Dollar Amerika Serikat telah bergerak sangat kuat dan tidak sesuai dengan valuasinya karena China menahan mata uangnya pada level rendah.
Hal ini menyebabkan Dollar kembali mengalami pelemahan dan menyeret Bursa Wall Street.
Disisi lain pasar tengah memastikan langkah kongkrit dari Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.338% dan Indeks Dollar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan sebesar -0.82% pada level 100.35.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami pergerakan variatif, dimana minyak WTI stagnan pada level 52.49 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.73% pada level 55.45 USD/barel.
Harga Emas mengalami terus penguatan sebesar +1.08% pada level 1,215.75, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami penguatan sebesar +1.58% level 83.35 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami kenaikan +1.58% pada level 3,159 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami pelemahan -0.29% pada level 261.75 USD/lb.
Penguatan harga komoditas secara keseluruhan terjadi karena pelemahan Dollar Amerika Serikat.
Jepang
Dari Jepang, data Industrial Production pada bulan November tercatat sebesar 1.5% MoM, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0% dan secara tahunan tercatat sebesar 4.6% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -1.4% YoY. Yen mengalami penguatan sebesar +1.4% pada level 112.68.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, Rupiah mengalami pelemahan sebesar -0.20% terhadap Dollar Amerika Serikat dan tercatat pada level 13,381 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
Pada hari ini Rupiah diperkirakan akan mampu mengalami penguatan memanfaatkan pelemahan Dollar Amerika sebesar -0.82%.
Pada Selasa, 17 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan tipis -3.073 poin atau -0.058% pada level 5,266.938. Investor Asing mencatatkan net sell sebesar 115.3 Milyar.
Pada hari ini pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh pelemahan Dollar Amerika Serikat dan penguatan Rupiah. Tetapi kondisi politik dunia masih akan menjadi pemberat IHSG, pola pergerakan IHSG masih akan sama dengan perdagangan sebelumnya yang cenderung menguat terbatas.
Investor disarankan untuk melakukan Buy On Weakness. IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 5,200 ââÅ¡¬“ 5,350.

