Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Bergerak Terbatas dengan Perubahan Berkisar Antara 1 - 3 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 16 Januari 2017 bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 3 bps dengan arah perubahan yang bervariasi pada keseluruhan tenor Surat Utang Negara,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 7 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan hingga sebesar 3 bps didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 3 - 15 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak cukup bervariasi dengan perubahan imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 25 bps.

Menurut I Made, terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin terjadi jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari ini.

Ditambahkan, Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas dengan berpeluang mengalami penurunan dimana pada perdagangan kemarin juga terlihat adanya koreksi pada seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0059, FR0074 dan FR0072.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Terbatasnya pergerakan harga juga didukung oleh volume perdagangan yang tidak begitu besar, mencerminkan bahwa investor cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi terlebih di tengah liburnya pasar keuangan Amerika Serikat serta jelang pelantikan Presiden Amerika terpilih, Donald Trump pada hari Jum'at, 20 Januari 2017,ââÅ¡¬ terang I Made.

Lebih lanjut diungkapkan, surplus naraca perdagangan di bulan Desember 2016 tidak cukup kuat menjadi katalis di tengah pelaku pasar yang cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi.

Asal tahu saja, kemarin, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa di bulan Desember 2016 erjadi surplus neraca perdagangan senilai US$992 juta yang didapatka  dari nilai ekspor senilai US$13,77 miliar dan nilai impor senilai US$12,78%. Dengan surplus neraca di bulan Desember tersebut, neraca perdagangan di sepanjang tahun 2016 mencatatkan surplus senilai US$8,78 miliar dimana nilai ekspor mencapai US$144,43 miliar dan nilai impor sebesar US$135,65 miliar.

Lebih lanjut dikatakan, terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin secara keseluruhan mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 3 bps di level 7,208% dan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 7,49%.

Sementara itu, untuk tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 7,984% dan untuk tenor 15 tahun mengalami kenaikan trebatas kurang dari 1 bps di level 7,699%.