MARKET REVIEW Senin (16/01/2017)

foto : istimewa

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id di Jakarta, Senin, 16 Januari 2017, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pola pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia diperdagangan hari ini.

Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup variatif pada perdagangan akhir pekan. Dow Jones tercatat melemah tipis -0.03% pada level 19,885.73, sedangkan S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.18% pada level 2,274.64, dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.48% pada level 5,574.12.

EIDO merupakan Indeks yang memuat saham ââÅ¡¬“ saham layak investasi di Indonesia mengalami penguatan tipis +0.04% pada level 24.50.

Pergerakan Bursa Wall Street cenderung variatif ditengah data ekonomi yang cukup positif, dimana Production Price Index (PPI) bulan Desember tercatat sebesar 0.3% MoM, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0.4% MoM, tetapi secara tahunan tercatat sebesar 1.6% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.3% YoY.

Untuk penjualan ritel juga mencatatkan perbaikan pada bulan Desember, dimana secara bulanan tercatat sebesar 0.6% MoM, lebih tinggi dari sebelumnya yang tercatat sebesar0.2% MoM, dan secara tahunan tercatat sebesar 4.1% YoY, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3.9% YoY.

Tetapi pergerakan Bursa Wall Street masih cenderung berhati ââÅ¡¬“ hati, mengingat pernyataan Donald Trump yang cenderung tidak mendetail dan juga kabar dari Inggris pasca pidato Perdana Menteri Theresa May yang menyatakan Brexit akan cenderung lebih sulit.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami kenaikan pada level 2.398% dan Indeks Dollar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan, walaupun pada hari ini sedikit mengalami rebound sebesar +0.20% pada level 101.380.

Pasar saat ini tengah menanti pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2017 dan berharap agar Donald Trump memberikan pernyataan mengenai program kerja secara detail.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia mengalami pelemahan pada akhir pekan, dimana minyak WTI tercatat melemah sebesar -1.21% pada level 52.37 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -1.00% pada level 55.45 USD/barel.

Harga Emas mengalami penguatan sebesar +0.31% pada level 1,201.05, harga batu bara untuk kontrak bulan Maret 2017 mengalami pelemahan sebesar -1.14% level 82.50 USD/metric tonnes. Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami kenaikan +0.13% pada level 3,120 RM/metric tonnes.

Harga tembaga mengalami pelemahan -0.46% pada level 267.75 USD/lb.

Data terbaru dari Baker Hughes tercatat pengeboran minyak di Amerika Serikat sebesar 522 bulan Januari, lebih rendah dari sebelumnya yang tercatat sebesar 529, dengan adanya pengurangan jumlah pengeboran minyak ini, maka diharapkan membantu stabilisasi harga minyak mentah dunia.

Eropa

Dari Eropa, khususnya Inggris, Pasca pidato Perdana Menteri Theresa May menegaskan bahwa akan menempuh berbagai perencanaan untuk keluar dari Uni Eropa agar memperoleh kedaulatan Imigrasi dan control perbatasan, sekalipun itu menarik hubungan perdagangan dengan porsi hubungan dagang terbesar, karena hal tersebut menyebabkan Poundsterling mengalami pelemahan sebesar -1.6% terhadap Dollar Amerika Serikat.

The Times of London juga melaporkan bahwa Donald Trump akan segera mengadakan perjanjian kerjasama terhadap Inggris saat resmi menjabat nanti.

Hard Brexit yang dilontarkan oleh Theresa May menyebabkan investor semakin khawatir terhadap arah kebijakan Inggris dan Eropa, hal tersebut semakin membuat ketidakpastian perekonomian dunia. Pasca voting Brexit, Poundsterling telah melemah -19% terhadap Dollar Amerika Serikat.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, nilai utang pemerintah Indonesia per November 2016 sudah mencapai Rp 3.485,36 triliun. Utang tersebut naik sebesar Rp 45,58 triliun dibanding posisi utang pada Oktober 2016 yang sebesar Rp 3.439,78 triliun.

Kabar negatif juga muncul dari Donald Trump yang akan memenuhi janjinya untuk membekukan pakta dagang Trans Pacific Partnership (TPP). Trump lebih memilih membuat perjanjian perdagangan bilateral.

Rupiah mengalami pelemahan sebesar -0.15% terhadap Dollar Amerika Serikat pada akhir pekan dan tercatat pada level 13,308 menurut kurs tengah Bank Indonesia.

Pelemahan Rupiah akan bersifat sementara, namun walaupun begitu pergerakan Rupiah akan cenderung fluktuatif, mengingat beberapa sentiment negatif luar negeri dan minimnya sentiment dalam negeri.

Pada Jumat, 13 Januari 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan -19.767 poin atau -0.373% pada level 5,272.983. Tidak mendetailnya konferensi pers dari Donald Trump masih menjadi sentiment negatif bagi IHSG pada akhir pekan lalu. Investor Asing mencatatkan net sell sebesar 364.6 Milyar.

Pada hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami pelemahan. Berbagai sentiment negatif akan menjadi pemberat lajut IHSG, terutama pelantikan Donald Trump yang akan berlangsung pada pekan ini, sehingga membuat investor lebih berhati ââÅ¡¬“ hati akan kebijakan baru Presiden Amerika Serikat tersebut, terutama Donald Trump telah menegaskan akan membatalkan pakta dagang Trans Pacific Partnership (TPP).

IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 5,200 ââÅ¡¬“ 5,350.