Penurunan Sektor Tambang Seret IHSG ke Level 5272

Foto : istimewa

Pasardana.idIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini turun 19,77 point atau -0,37% ke level 5272,98.

Pada perdagangan hari ini, sektor aneka pertambangan paling 'merah' setelah turun 16,73 point atau -1,19% ke level 1391,98.

Menurut analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji bahwa pelemahan IHSG hari ini disebabkan sentimen dari kebijakan pemerintah yang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

"Dalam PP itu menegaskan Kewajiban divestasi saham, perubahan jangka waktu perpanjangan ijin, harga patokan penjualan mineral batubara dan anjuran perubahan kontrak karya menjadi Ijin Usaha Pertambangan," kata dia kepada Pasardana.id, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Ia menjelaskan, dampak kebijakan tersebut akan meningkatkan volume eksport bahan mineral mineral dan batubara, sehingga akan menekan harga jual nikel dan tembaga dipasar internasional.

"Tekanan harga itu berdampak negatif pada INCO dan emiten sektor tambang lainnya," terang dia.

Ia melanjutkan, investor juga melakukan aksi menunggu sembari memperhatikan pidato pertama tahun 2017 Ketua The Federal Reserve, Janet Yellen pada malam ini.

"Pasar mengharapkan ada kejelasan lebih lanjut mengenai rencana kenaikan Fed Fund Rate sebanyak tiga kali ditahun ini," terang dia.

Pada hari ini investor melakukan transaksi senilai Rp5,862 triliun dengan volume 105,3 juta lot. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp4,985 triliun dengan volume 73,3 juta lot dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp876,8 miliar dengan volume 31,2 juta lot.

Sedangkan investor asing melakukan aksi beli Rp1,824 triliun dengan volume 6 juta lot saham dan aksi jual Rp2,189 dengan volume 26,9juta lot saham. Sehingga asing tercatat jual bersih Rp364,6 miliar.