ANALIS : Harga SUN Masih Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi.
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini masih dipengaruhi oleh investor yang masih akan mencermati kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang akan diambil di bawah pimpinan Presiden Donald Trump, dimana investor berharap bahwa hal tersebut akan disampaikan pada saat pelantikan Presiden di tanggal 20 Januari 2017.
"Pada pidato perdananya sejak terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang disampaikan pada hari Rabu waktu setempat, Donald Trump tidak menyatakan secara jelas program kerja yang akan dilakukan oleh pemerintahannya, sehingga hal tersebut akan kembali mendorong investor untuk menahan diri melakukan transaksi," terang I Made kepada Pasardana.id di Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Sementara itu, lanjut I Made, imbal hasil surat utang global pada perdagangan hari Rabu kemarin ditutup dengan bervariasi, dimana untuk imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup di level 2,37% setelah pelaksanaan lelang penjualan US Treasury dengan tenor 10 tahun senilai US$20 miliar dengan tingkat imbal hasil tertinggi di level 2,342%.
Sedangkan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) ditutup turun di level 0,252% setelah sempat menyentuh level 0,362% dan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) yang ditutup turun di level 1,335% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,360%.
"Di tengah minimnya katalis dari dalam negeri, maka pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini kami perkirakan akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah serta aktivitas dari investor asing yang menempatkan dananya di Surat Utang Negara," jelas I Made.
Secara teknikal, lanjut dia, harga Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 10 tahun masih menunjukkan sinyal tren kenaikan sehingga peluang terjadinya kenaikan harga masih terbuka.
Adapun untuk tenor di atas 10 tahun masih berada pada area konsolidasi, sehingga arah pergerakan harganya akan cenderung mendatar (sideways).
"Dengan kondisi tersebut maka peluang untuk mendapatkan capital gain akan didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor di bawah 10 tahun, sehingga kami menyarankan kepada investor untuk menerapkan strategi tarding di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan dengan pilihan pada seri FR0066, FR0038, FR0069, FR0036, ORI013 dan FR0070," tuturnya.
"Adapun untuk tenor panjang yang relatif bergerak terbatas, kami menyarankan kepada investor untuk melakukan pembelian secara bertahap dengan pilihan pada seri FR0071, FR0058, FR0074, FR0065 dan FR0067 yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik," tandas dia.

