Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Turun Akibat Menguatnya Nilai Tukar Rupiah
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 6 September 2016 kemarin, kembali mengalami penurunan didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah serta membaiknya persepsi resiko.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Penurunan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 2 bps,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh perubahan harga yang berkisar antara 3 - 7 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh kenaikan harga yang berkisar antara 3 - 15 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh kenaikan harga yang berkisar antara 5 - 50 bps.
Lebih lanjut I Made mengungkapkan, kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS).
Kondisi tersebut tidak lepas dari turunnya probabilitas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) pada Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika di bulan September 2016 setelah data sektor tenaga kerja Amerika di bulan Agustus 2016 tumbuh di bawah perkiraan.
Kondisi tersebut mendorong investor global untuk kembali masuk pada aset yang berisiko termasuk pada instrumen surat utang negara berkembang.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hanya saja volume perdagangan Surat Utang Negara yang tidak begitu besar mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih mencermati data ekonomi yang akan dirilis dalam beberapa waktu kedepan,ââÅ¡¬ terangnya.
Secara keseluruhan, lanjut dia, kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 1 bps untuk tenor 20 tahun di level 7,29% dan sebesar 2 bps untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun di level 7,19%.
Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 3 bps pada level 6,84% dan untuk tenor 5 tahun relatif tidak banyak mengalami perubahan di level 6,595%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup menguat pada level 13127,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan sebesar 29,00 pts (0,22%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
Bergerak pada kisaran 13106,00 hingga 13188,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan di awal perdagangan meskipun kemudian cenderung bergerak menguat hingga akhir sesi perdagangan seiring dengan kecenderungan mata uang regional yang juga menguat terhadap dollar Amerika.

